Heboh! Uang Berserakan di Bekas Gempa Petobo

Heboh! Uang Berserakan di Bekas Gempa Petobo

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pecahan uang Rp100 ribu, Rp50, dan Rp10 ribu berserakan di bekas gempa Petobo, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Video penemuan uang berserakan di Petobo viral di media sosial sejak Sabtu, 8 Juni 2019, kemarin. Video tersebut direkam oleh warga Masamba Sulawesi Selatan (Sulsel) yang sengaja berkunjung ke Petobo Sulteng.

Uang jutaan rupiah itu ditemukan dalam tas yang tertimbun di dalam tanah. Uang tersebut ditemukan oleh seorang pria yang juga mengaku sebagai warga Masamba.

Pria itu membuat tenda di lokasi gempa dan mencari barang-barang berharga yang masih tersisa di lokasi gempa.

Beberapa uang kertas yang ditemukan sudah sobek dan terptong. Namun ada pula yang masih utuh.

Warganet menduga uang tersebut merupakan uang milik korban gempa Petobo. Namun tak sedikit pula yang menyebut bahwa uang tersebut adalah hasil judi.

Dugaan itu bukan tanpa alasan. Sebab sebelum gempa pada 28 September 2018, Petobo dikenal sebagai pusat judi.

Bagi warga Palu, sudah menjadi rahasia umum bahwa di Petobo ada tempat khusus bagi mereka yang suka bermain judi.

Bukan cuma itu, praktik prostitusi juga ada di tempat ini. Bahkan sejumlah bandar narkoba juga diketahui bermukim di Petobo.

Menurut salah seorang warga, Salih (42), Petobo bisa disebut Las Vegas-nya Kota Palu.

Kampung yang berbatasan dengan Kabupaten Sigi itu juga sudah sangat kesohor sebagai tempat judi.

Bahkan pemainnya bukan warga Palu saja. Ada yang datang dari jauh seperti dari Makassar, Manado bahkan dari Surabaya.

“Kami belum pernah ke Amerika, tapi kami biasa menyebut tempat ini (Petobo) sebagai Las Vegas-nya Palu,” kata pria yang akrab disapa Chalik itu pada September 2018 lalu.

Adapun lokasi perjudian di Petobo bukan di perkampungan warga. Ada sebuah lapangan yang dijadikan pusat praktik perjudian itu.

“Nah, di tempat itulah segala jenis judi ada. Mulai permainan kartu, kupon putih, dadu-dadu, pacuan kuda dan sebagainya. Semua ada dan lengkap,” jelasnya.

Chalik menyebut perputaran uang di Petobo setiap hari bisa mencapai Rp1 miliar lebih.

Pasalnya, penjudi yang datang dari berbagai daerah di luar Sulawesi memang bermain dengan nilai taruhan hingga ratusan juta rupiah.

Adapun ibu rumah tangga setempat ada yang memanfaatkan lokasi perjudian itu untuk berjualan beragam jenis makanan dan minuman.

Sehingga membuat perputaran uang saban hari semakin menggeliat, baik di meja judi maupun di kafe-kafe.

Chalik menuturkan, saking doyannya warga bermain judi, sampai perempuan hamil pun kerap jadi objek judi.

Mereka bertaruh jenis kelamin janin yang dikandung.

“Kalau sudah deal, si ibunya di-USG untuk mengetahui siapa pemenangnya,” beber Salih.

Meski demikian di kompleks perumahan Petobo tetap ada tokoh agama, ada masjid megah dan sebagian warga yang tidak terkontaminasi dengan aktivitas menyimpang di kampung tersebut.

“Bandar judi itu juga menyumbang untuk pembangunan masjid. Bahkan mereka membantu saudara atau kerabatnya yang hendak menunaikan ibadah haji. Ya, tentunya pakai uang hasil judi itu,” jelasnya.

Namun Salih enggan menyebut bahwa bencana likuifaksi yang terjadi pada September lalu adalah penghakiman dari Tuhan.

Namun sebagai umat muslim, ia menyadari bencana ini menjadi teguran bagi dirinya dan warga Petobo untuk kembali ke jalan yang benar.

“Cuma dari informasi yang saya dapat, ada beberapa bandar judi dan narkoba yang selamat dari bencana ini,”

“Saat likuifaksi terjadi mereka berada di luar daerah,” jelasnya.

Berikut video uang di Petobo yang ditemukan warga:


[psid]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita