Presiden PKS Kritik Pidato Prabowo Terlalu Lama, Penyampaian Visi Misi Jadi Kurang Fokus

Presiden PKS Kritik Pidato Prabowo Terlalu Lama, Penyampaian Visi Misi Jadi Kurang Fokus

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - PRESIDEN Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman mengkritik waktu yang dibutuhkan capres 02 Prabowo Subianto ketika menyampaikan visi misinya. Sohibul Iman menyebut Prabowo Subianto terlalu lama berpidato.

"Dari sisi waktu terus terang saya mengkritik, ini terlalu lama," kata Sohibul Iman seusai menghadiri Pidato Kebangsaan capres 02 di JCC, Jakarta Pusat, Senin (14/1/2019).

Padahal, sebelumnya Sohibul Iman sudah menitipkan pesan kepada cawapres 02 Sandiaga Uno agar pemaparan visi misi yang disampaikan Prabowo Subianto tidak lebih dari setengah jam.

Namun, dalam pidatonya, Prabowo Subianto terlalu banyak memberikan ilustrasi. Sehingga, waktu yang ditargetkan molor dari target.

"Saya sebetulnya sudah bicara kemarin dengan Sandi, saya bilang jangan sampai ini lebih dari setengah jam, tapi Pak Prabowo rupanya memberikan banyak ilustrasi sehingga jadi molor," tuturnya.

Dengan molornya waktu jauh dari yang ditargetkan, alhasil makna materi itu sendiri menjadi kabur, alias kurang fokus.

Atas kejadian ini, Sohibul Iman berharap ke depan Prabowo Subianto bisa memperbaikinya dengan lebih ringkas dan jelas.

Apalagi, debat perdana capres-cawapres akan berlangsung dalam hitungan hari saja, yakni Kamis (17/1/2019) lusa.

"Ini menjadi kurang fokus akhirnya di dalam memahami materinya, mudah-mudahan ke depan Pak Prabowo bisa memperbaiki pidatonya lebih rendah ringkas," harap Sohibul Iman.

"Menurut saya, ada beberapa bagian yang menjadi agak kabur ya. Justru semakin ringkas sebetulnya semakin baik," ucapnya.

Meski begitu, dia memaklumi gaya pidato Prabowo Subianto.

Menurutnya, Ketua Umum Partai Gerindra itu memang punya gaya pidato demikian.

"Masing-masing orang punya gaya ya, pak Prabowo saya kira begitulah beliau," ujarnya.

Dalam pidato kebangsaan yang disampaikan Prabowo Subianto di Plennary Hall JCC, Jakarta Pusat, Senin (14/1/2019) malam, capres paslon 02 memaparkan dan menjelaskan visi misinya dengan berapi-api.

Di antaranya menargetkan Indonesia swasembada pangan, swasembada energi, swasembada air bersih, lembaga-lembaga pemerintah yang kuat, dan angkatan bersenjata yang unggul.

Kritikan Prabowo

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengkritik pernyataan yang menyebut bahwa Bangsa Indonesia akan bertahan selama seribu tahun lagi.

Namun, Prabowo ragu dengan situasi negara saat ini.

Prabowo Subianto menyebut situasi yang tengah dialami Indonesia saat ini sebagai kejanggalan atau paradoks. Negara yang memiliki kekayaan yang melimpah tapi rakyatnya hidup miskin.

"Ada yang mengatakan jangan pesimis harus optimis. Indonesia katanya akan bertahan seribu tahun lagi," ujar Prabowo Subianto saat menyampaikan pidato kebangsaan bertajuk 'Indonesia Menang' di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Senin (14/1/2019).

"Saudara-saudara, saya tanya apakah negara yang tidak bisa membayar rumah sakit, yang tidak mampu menjamin makan untuk rakyatnya, yang tidak mampu punya militer yang kuat yang, bisa bertahan seribu tahun? Jangan-jangan 10 tahun saja sudah setengah mati kita," ucap Prabowo Subianto seperti dikutip dari Kompas.com.

Ketua Umum Partai Gerindra itu juga menyinggung cadangan bahan bakar minyak (BBM) nasiomal yang hanya mampu untuk mencukup kebutuhan hingga 20 hari.

Kemudian, ia juga menyebut cadangan beras yang kurang dari tiga juta ton.

Selain itu, ia juga mengutip pernyataan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu terkait bidang pertahanan.

Menurut Prabowo, Ryamizard pernah mengungkapkan bahwa jumlah peluru yang dimiliki angkatan bersenjata Indonesia hanya mampu digunakan untuk bertahan selama tiga hari jika terjadi perang.

"Menteri Pertahanan yang sekarang pun mengatakan, jika perang, Indonesia hanya mampu bertahan tiga hari karena peluru kita hanya cukup untuk tiga hari perang. Ini bukan kami yang menyampaikan, tapi pemerintah sendiri," kata mantan Pangkostrad itu. [tribun]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita