Bareskrim Bakal Periksa Anak Buah SBY dan Djoko Santoso

Bareskrim Bakal Periksa Anak Buah SBY dan Djoko Santoso

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Kepala Bareskrim Mabes Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto mengatakan, pihaknya akan segera memanggil Wakil Sekertaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief. Tujuannya untuk dimintai keterangan terkait adanya hoaks tujuh kontainer surat suara pilpres yang sudah dicoblos untuk pasangan nomor urut 01.

"Semua pihak yang berkaitan (termasuk Andi Arief) dengan beredarnya isu itu nanti pasti akan diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, siapapun dia," kata Arief di kantor Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (3/1).

Arief menjelaskan, pihaknya saat ini telah mengantongi rekaman terkait berita bohong mengenai tujuh kontainer surat suara yang dicoblos untuk pasangan nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Bahkan salah seorang yang disebutkan dalam rekaman itu, Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Joko Santoso berencana akan diperiksa mengenai isi rekaman tersebut. "Semua, akan kita lakukan identifikasi semuanya," tegasnya.

Oleh karenanya, Arief menegaskan pihaknya akan segera mencari pelaku penyebar hoax tersebut. Hal ini dilakukan agar pemilu 2019 berjalan kondusif. "Semua yang ingin melakukan kekacauan terhadap pemilu pasti akan kita selesaikan," pungkasnya.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo meminta Bareskrim Mabes Polri untuk mengusut tuntas pelaku penyebar berita bohong alias hoax jelang pesta demokrasi 14 April 2019 mendatang. Hal ini mengenai tujuh kontainer surat suara yang sudah dicoblos untuk pasangan nomor urut 01.

"Meminta Kabareskrim untuk mengusut tuntas, dicari siapa orang-orang enggak bertanggung jawab yang menyebarkan isu berkaitan dengan tujuh kontainer," kata Tjahjo.

Selain itu, politikus PDIP ini meminta Bareskrim Polri untuk mencari pelaku penyebar hoax mengenai adanya 31 juta data siluman. Ini semata untuk menjaga kontestasi pesta demokrasi agar berjalan lancar. "Usut tuntas siapa yang menyebarkan berita adanya data siluman 31 juta," ungkap Tjahjo.

Bahkan, Tjahjo mendukung langkah Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang berencana melaporkan isu hoax adanya surat suara sudah dicobos ke Bareskrim Polri. Langkah ini dilakukan agar Pemilu 2019 bejalan kondusif.

"Sebagai Mendagri saya mendukung penuh upaya KPU yang akan melaporkan ke Babareskrim," ucapnya.

Diketahui, sebelumnya beredar kabar melalui rekaman yang beredar bahwa ditemukan tujuh kontainer yang berisikan surat suara Pilpres 2019 di Tanjung Priok Jakarta.Masing-masing kontainer berisikan 10 juta surat suara yang sudah dicoblos untuk pasangan nomor urut 01. Berdasarkan rekaman, tujuh kontainer itu ditemukan oleh TNI AL dan sudah disita KPU.

Kabar soal tujuh kontainer surat suara Pilpres 2019 yang sudah dicoblos, sempat disampaikan oleh Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief melalui akun Twitter-nya. Namun, cuitan Andi Arief di Twitter ini telah dihapus. [JP]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita