Jokowi Ucap 'Tabok', Ferdinand: Upaya Pengalihan Isu untuk Menutupi Kegagalannya

Jokowi Ucap 'Tabok', Ferdinand: Upaya Pengalihan Isu untuk Menutupi Kegagalannya

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Ucapan 'Pengen Saya Tabok' yang dilontarkan Presiden Jokowi terkait kegeramannya karena dituding memiliki kedekatan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI)  dinilai sebagai cara untuk mengalihkan isu dan dibuat dengan sengaja.

"Jokowi sedang melakukan upaya pengalihan isu agar masyarakat fokus memperbicangkan statemen yang kontroversial itu. Sehingga suasana teralihkan dari fokus kegagalannya. Itu dibuat dengan sengaja, by design," ujar Ferdinand Hutahaen, Kadiv Advokasi Partai Demokrat,  kepada Kantor Berita Politik RMOL, di Jakarta, Sabtu, (24/11).

Menurut Ferdinand, publik saat ini fokus pada isu kegagalan Jokowi mengurus negara dan kegagalannya mengurus ekonomi Indonesia. 

Politisi Partai Demokrat ini meminta masyarakat agar tidak terpengaruh dan mau dialihkan fokusnya pada hal-hal yang tidak memiliki nilai edukasi.

"Saya himbau rakyat, agar fokus pada perbaikan bangsa yang kita cintai ini. Jangan mau terbawa arus isu-isu tak berkelas dari Jokowi yang ingin menutupi kegagalannya," tandas Ferdinand. 

Kata Kadiv Advokasi Partai Demokrat ini, pernyataan sarkas dari seorang kepala negara, tidak layak untuk perbincangkan. Tidak ada nilai edukasinya.

"Miskin narasi, minus gagasan dan surplus kalimat tak berguna. Tak patut dicontoh dari seorang presiden," tegasnya.

Ferdinand menghimbau masyarakat untuk tidak lagi membahas pernyataan presiden yang tak berkualitas. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita