Cerita Djoko Santoso soal Boikot Metro TV: Dia Ngerjain Terus

Cerita Djoko Santoso soal Boikot Metro TV: Dia Ngerjain Terus

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Djoko Santoso, mengakui dirinyalah yang mengeluarkan instruksi agar memboikot Metro TV. Keputusan itu diambil lantaran Metro TV dianggap kerap menyerang kubu Prabowo.

“Saya orangnya enggak mau setengah-setengah, dia (Metro TV) nyerang terus, ngerjain terus, visi misi kita nggak pernah dimuat,” ujar Djoko di sela pengukuhan elemen relawan Prabowo-Sandi di Posko Pemenangan di Jalan Gayam Kota Yogyakarta Senin, 19 November 2018.

Djoko menuturkan, sebelum keputusan memboikot itu keluar, pihaknya banyak menerima kritik soal visi misi partai pengusung Prabowo-Sandi yang tak mendapat ruang yang cukup dalam pemberitaan televisi swasta tersebut. “Jadi daripada tanggung-tanggung, akhirnya dua minggu kemarin kita putuskan, sudah kita boikot saja, itu saya perintahkan boikot Metro (TV)," ujar Djoko.

Djoko pun mengulas garis besar visi misi Prabowo-Sandi kepada para jaringan relawan yang hadir. Djoko menuturkan dalam memimpin negara, Prabowo-Sandi akan mengutamakan kepentingan rakyat. Visi-misi Prabowo-Sandi, ujar Djoko, seluruhnya terinspirasi dari sila satu hingga sila lima Pancasila. Seluruh cita-cita dalam Pancasila itu, ujar Djoko, relatif sudah tertuang semua dalam visi-misi Prabowo-Sandi meski belum sempurna.

Pemimpin Redaksi Metro TV Don Bosco Selamun sebelumnya mengatakan kubu Prabowo memang berhak memboikot medianya. Namun, Don Bosco menyesalkan pemboikotan tersebut. Dia mempertanyakan tayangan-tayangan yang dipermasalahkan kubu Prabowo.

Don Bosco mengklaim program-program di Metro TV sudah menghadirkan narasumber dari kedua kubu yang berkontestasi di pilpres 2019. "Pertanyaannya, mana yang tidak fair?" kata Don Bosco kepada Tempo, Senin, 5 November 2018. [tempo]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA