Bawa Parang, Seorang Pria Bacok Tamu Pondok Pesantren di Tuban

Bawa Parang, Seorang Pria Bacok Tamu Pondok Pesantren di Tuban

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Seorang laki-laki bermama Afdolin, 32, warga Brondong, Lamongan terpaksa dilumpuhkan polisi Kamis dini hari (13/9). Laki-laki yang diduga mengalami gangguan jiwa itu melakukan penganiayaan di Pondok Pesantren An-Nidhomiyyah, Kelurahan Sidorejo, Tuban. 

Alfdolin tiba-tiba mengamuk dan membacok salah seorang tamu pondok pesantren tersebut bernama Nurhaji, 45. Pelaku juga sempat menyerang seorang anggota Reskrim Polres Tuban Aipda Zainal Arifin. 

Dikonfirmasi JawaPos.com, Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung Mangera tidak banyak menerangkan terkait perkembangan penyidikan kasus itu. Barung menyatakan,polisi masih mendalami kasus tersebut. 

Butuh waktu agak lama untuk mengumpulkan fakta dan bukti. Sebab, pelaku tewas usai dilumpuhkan polisi. Namun, sudah ada beberapa saksi di lokasi kejadian yang sudah dimintai keterangan. "Sebenarnya sudah ada hasil. Tapi kami belum dapat menyampaikan hasilnya, karena kejadiannya baru tadi pagi. Jadi sabar dulu saja," terang Barung, Kamis (13/9) siang. 

Fakta awal yang didapat, Afdolin sempat bekerja di Pondok Pesantren An-Nidhomiyyah. Dia dipekerjakan oleh seorang pengurus pondok pesantren bernama Achmad Musyafa. 

Namun, Alfdolin diusir karena pernah berbuat onar sejak tiga hari lalu. Perbuatannya itu meresahkan para santri. ”Dia (Afdolin) ini pernah tinggal di pondok pesantren itu selama dua bulan. Dia kerja sebagai tenaga kebersihan," tambah Barung.

Rabu malam (12.9), Afdolin kembali berulah. Dia mendatangi pondok pesantren sekitar pukul 22.00 WIB. Dia datang dengan membawa parang lantas mengamuk. Beberapa santri mencoba menghadang Afdolin. 

Namun usaha itu tidak membuahkan hasil. Afdolin berhasil masuk ke dalam pondok pesantren dengan memanjat pagar di sisi belakang. Setelah masuk, tanpa basa-basi Alfodlin langsung melayangkan parangnya ke arah Nurhaji. 

Akibat sabetan parang itu, Nurhaji mengalami luka di lutut kanan. Sontak, suasana di dalam pondok pesantren menjadi gaduh usai pembacokan itu. Beberapa Santri kemudian berinsiatif melapor ke polisi.

Personil reserse Polres Tuban cepat merespon laporan itu. Polisi sempat berekelahi dengan Alfodlin. Lantaran dianggap membahayakan, korps berseragam cokelat terpaksa menghadiahi timah panas. Alfdolin berhasil diamankan sekitar pukul 03.30 WIB. [jpc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita