Kumolo: Bubarkan #2019gantipresiden di Sulut

Kumolo: Bubarkan #2019gantipresiden di Sulut

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Gerakan #2019gantipresiden yang mulai meramba Sulawesi Utara (Sulut) mendapat perhatian dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, Kamis (30/8).

Kumolo dengan tegas meminta pihak berwajib seperti TNI, Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) di Sulut memberhentikan gerakan #2019gantipresiden.

"Sekarang itu sedang ramai-ramainya spanduk serta aksesoris #2019gantipresiden. Nanti saja. Sekarang belum tahapan kampanye. Nanti kalau sudah tahapan kampanye, baru bisa. Jadi kalau ada TNI, polisi dan BIN melihat atau mendengar ada gerakan ini dan menggangu stabilitas Sulut, serta bisa membenturkan sesama masyarakat, maka saya minta secara tegas, disetop!" katanya.

Bahkan menteri saja, katanya, jika berbicara dan dinilai berbahaya bagi kerukunan di Sulut, maka pihak berwajib harus hentikan. Tidak boleh berbicara di depan publik dengan maksud menghasut.

"Kalau kaca mata pihak berwajib, saya ini menghasut. Maka setop dan suruh saya pulang saja. Jadi ini harus menjadi tugas semua pihak. Jangan sampai ada gerakan-gerakan yang maksudnya membenturkan kelompok masyarakat yang berbeda. Sehingga timbulah kekacauan bagi masyarakat Sulut," imbuhnya.

Terpisah, pengamat politik Sulut, Dr Jhony Lengkong menilai gerakan #2019gantipresiden memang sudah mengandung unsur kampanye. Menurutnya, gerakan ini tidak dilarang asalkan sesuai tahapan. Yaitu pada masa kampanye. Gerakan ini juga menurut Lengkong, harus terstruktur.

"Ya kalau mau gerakan ini resmi, tentu harus mendaftarkan ke KPU. Kalau tidak, berarti tidak resmi. Gerakan ini juga, tentu harus saling menghargai dengan pilihan orang lain," katanya. [manadopost]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA