Aksi Copot Spanduk Warnai 'Bedol Desa' Mundurnya Kader Perindo DIY

Aksi Copot Spanduk Warnai 'Bedol Desa' Mundurnya Kader Perindo DIY

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Bacaleg dan pengurus organisasi sayap Pemuda Perindo di Yogyakarta ramai-ramai mengundurkan diri. Aksi copot spanduk partai mewarnai aksi mereka. 

Spanduk atau atribut partai yang tertempel di tembok Ndalem Notoprajan mereka copot bersama-sama. Atribut itu bertuliskan Pemuda Perindo DPW Pemuda Perindo DIY.

Setelah melepaskan atribut tersebut, mereka bersalaman dan saling bergenggaman tangan, berpose di depan kamera media. 

Ketua DPW Pemuda Perindo DIY, RM Jeferson Lanang mengatakan keputusan ini berdasar pada rapat pengurus DPW maupun DPD-DPD Pemuda Perindo DIY. 

"Kami sudah membulatkan tekat untuk bedol desa kelaur dari kepengurusan maupun partai Perindo," kata Jeferson kepada wartawan di Ndalem Notoprajan Yogyakarta, Senin (9/7/2018). 

Dia menjelaskan ada 45 pengurus Permuda Perindo Yogyakarta dan 8 orang bakal caleg yang mundur.

Kader Perindo DIY ramai-ramai mundur.

Mereka menilai selama ini Partai Perindo dan organisasi sayapnya jalan di tempat. Selain itu, pengelolaan dana partai dinilai tidak transparan. 

Ditambah lagi, imbuhnya ada tekanan yang diperoleh para bacaleg untuk tidak mendukung Jokowi di Pilpres 2019. Sedangkan, kata Jeferson, di Rakernas Perindo disampaikan pesan bahwa semua kader harus mendukung Jokowi. 

Hal tersebut membuat mereka kecewa. Mereka merasa terus diintervensi untuk tidak boleh mendukung Jokowi. 

"Padahal partai ini mendukung Jokowi. Tetapi dalam bacaleg selalu saja dibumbui agar jangan dukung Pak Jokowi. Karena Jokowi mendzolimi ketua umum kita. Itu dari DPW yang meminta salah satu tokoh di Yogya ini untuk membimbing para bacaleg," jelas Jefreson. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita