GELORA.CO –Insiden penjarahan terjadi di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara menyasar pertokoan, minimarket, serta Gudang BULOG, Sabtu (29/11/2025). Aksi yang dilakukan warga korban banjir dan longsor tersebut dipicu krisis pangan akibat dampak bencana lantaran bantuan belum sampai ke mereka.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Ferry Walintukan, membenarkan adanya sejumlah insiden penjarahan tersebut. Dia memastikan polisi tengah mengambil langkah strategis untuk mengatasinya.
Dipicu Kelangkaan Bantuan Pangan
Krisis pangan yang melanda Tapanuli Tengah dan Sibolga, sebagai dampak dari bencana yang melumpuhkan dua wilayah tersebut, memicu konsentrasi warga di sekitar pertokoan yang umumnya dalam keadaan tutup.
Video-video penjarahan yang beredar di masyarakat menunjukkan warga menyasar kebutuhan pangan utama seperti beras, mi instan, hingga keperluan bayi dan lansia. Aksi penjarahan ini antara lain terjadi di Gudang BULOG Sibolga dan beberapa ritel minimarket.
Penjarahan diduga kuat terjadi karena warga belum mendapatkan bantuan pangan yang memadai sejak bencana melanda.
Kombes Ferry Walintukan mengakui kondisi di lapangan saat ini penuh keterbatasan. Meskipun demikian, polisi tetap melakukan pengamanan dan tengah merumuskan langkah strategis untuk menyelesaikan dampak gejolak sosial yang terjadi selama krisis bencana ini.
"Kondisi saat ini, dengan berbagai keterbatasan, polisi tetap melakukan pengamanan. Polisi tengah mengambil langkah strategis menyelesaikan dampak gejolak sosial yang terjadi selama krisis bencana ini," ujar Kombes Ferry Walintukan.
Polda Sumut mengimbau masyarakat untuk tetap tenang sembari menunggu datangnya bantuan logistik dan pemulihan akses
Sumber: inews