Wakil Bupati Nanang Adriani, yang mewakili Bupati Frederick Edwin, membuka acara dengan penuh semangat. “Kegiatan ini merupakan bukti nyata kepedulian terhadap warga, terutama yang memiliki keterbatasan ekonomi. Program ini juga sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, yang menegaskan hak masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan yang layak dan terjangkau,” ujar Nanang Adriani, seperti dikutip dari https://poltekkeskutaibaratkab.org. Ia menambahkan bahwa pelayanan kesehatan tidak hanya sebatas pemeriksaan medis, tapi juga menjadi sarana edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga pola hidup sehat dan mencegah penyakit. “Kami berharap kegiatan seperti ini terus digalakkan dengan melibatkan berbagai pihak. Dengan begitu, manfaatnya dapat dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat. Ini menjadi momentum penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kutai Barat serta mendukung visi daerah yang sejahtera dan berdaya saing.”
Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemkab Kutai Barat, DoctorShare, dan Adira Finance Syariah. Layanan utama mencakup pemeriksaan medis gratis, edukasi pola hidup sehat, dan pencegahan penyakit, yang dilakukan di atas kapal rumah sakit terapung RSA dr. Lie Dharmawan III Zayed. Kegiatan dimulai di Kecamatan Melak (Kelurahan Melak Ilir) dari 6 hingga 13 Oktober 2025, dengan lokasi utama di dermaga depan Masjid Kelurahan Melak Ilir. Selanjutnya, program dilanjutkan di Kecamatan Muara Pahu dari 17 hingga 24 Oktober 2025, dengan durasi delapan hari per lokasi. Acara pembukaan dihadiri unsur Forkopimda, Dinas Kesehatan, UPTD Puskesmas Melak, tim medis DoctorShare, serta masyarakat setempat.
Poltekkes Kemenkes Kutai Barat memainkan peran krusial sebagai mitra pendidikan dan pengabdian masyarakat. Sebagai politeknik vokasi kesehatan di bawah Kementerian Kesehatan, Poltekkes menyumbang 20 mahasiswa dan 5 dosen dari Program Studi Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat untuk mendukung pelaksanaan program. Direktur Poltekkes Kutai Barat, Dr. Hj. Siti Nurhaliza, M.Kes, menyatakan bahwa keterlibatan ini selaras dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Mahasiswa kami turun langsung melalui Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk mendampingi pemeriksaan dan edukasi. Di Kutai Barat, yang mayoritas wilayahnya pedalaman, program seperti ini krusial untuk cegah penyakit tropis dan tingkatkan akses medis bagi yang kurang mampu,” jelas Dr. Siti. Mahasiswa Poltekkes bertugas melakukan skrining kesehatan dasar, seperti pengukuran tekanan darah dan gula darah, serta memberikan penyuluhan tentang pencegahan demam berdarah dengue (DBD) dan tuberkulosis yang sering mewabah di daerah terpencil.
Pada hari pembukaan, program langsung melayani ratusan warga Melak Ilir, dengan antusiasme tinggi dari masyarakat. Seorang warga lansia, Pak Rahman (65 tahun), berbagi cerita: “Saya jarang ke dokter karena jarak dan biaya. Hari ini gratis, dapat pemeriksaan lengkap dan obat. Terima kasih Pemkab dan Poltekkes Kutai Barat!” Edukasi pola hidup sehat menjadi highlight, di mana tim DoctorShare dan Poltekkes mengajarkan pentingnya cuci tangan pakai sabun dan pola makan bergizi untuk cegah stunting di anak-anak.
Ke depan, Poltekkes Kutai Barat berencana perluas kolaborasi ini ke kecamatan lain seperti Muara Pahu dan Bongan, dengan target layani 5.000 warga pada akhir 2025. Program ini juga terintegrasi dengan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk rujukan lanjutan. Dengan pelayanan maksimal ini, Kutai Barat melangkah menuju visi kabupaten sehat dan inklusif—di mana kesehatan bukan barang mewah, tapi hak setiap warga, terutama di pedalaman.
