GELORA.CO - Isu kedekatan elite Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan Presiden Joko Widodo kembali mencuat, kali ini melibatkan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG).
Perusahaan pelat merah di sektor semen ini baru saja melakukan perombakan besar dalam jajaran direksi dan komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2025 yang digelar pekan lalu.
Salah satu keputusan paling disorot publik adalah pemberhentian Budi Waseso, sosok yang sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen SIG.
Posisi strategis tersebut kini digantikan oleh Sigit Widyawan, yang dikenal sebagai ipar Presiden Joko Widodo.
Langkah ini langsung memicu perhatian luas, karena menambah daftar panjang nama-nama yang dianggap memiliki kedekatan dengan lingkaran Jokowi di posisi kunci BUMN.
Perubahan ini disebut sebagai bagian dari strategi restrukturisasi menyeluruh guna memperkuat posisi SIG dalam menghadapi tantangan bisnis nasional dan global.
Tak hanya posisi komisaris utama yang diganti, Direktur Utama SIG Donny Arsal juga diberhentikan dan digantikan oleh Indrieffouny Indra yang kini memegang tongkat kepemimpinan sebagai Dirut baru.
Selain perombakan jajaran pimpinan, RUPST SIG 2025 juga menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp648,75 miliar.
Jumlah tersebut berasal dari laba bersih SIG tahun buku 2024 sebesar Rp719,76 miliar, yang berarti 90,13% dari laba dialokasikan untuk pemegang saham, sementara sisanya Rp71,02 miliar (9,87%) ditetapkan sebagai cadangan lainnya.
Kontroversi penunjukan ipar Jokowi sebagai komisaris utama SIG ini menambah sorotan publik terhadap fenomena dinasti politik dalam tubuh BUMN, yang sebelumnya juga mencuat di perusahaan-perusahaan pelat merah lainnya.***
Sumber: poros