Bahkan, dari temuan terbaru beberapa model lansiran Daihatsu Indonesia atau buatan PT Astra Daihatsu Motor, termasuk yang menggunakan brand Toyota, juga ikut terdampak.
Semula, hanya ada tiga model yang terdampak yakni Toyota Yaris Ativ atau Vios buatan Thailand dan Malaysia, kemudian Perodua Axia buatan Malaysia, dan Toyota Agya terbaru buatan Indonesia meski jadwal perakitannya saat itu baru dimulai bulan Juni 2023.
Melalui rilis resmi terbaru, investigasi yang melibatkan pihak ketiga independen menemukan 174 item kasus baru dalam 25 kategori pengetesan, yang menyangkut modifikasi lapisan door trim dan masalah pengujian tabrak samping.
Hasilnya, terdapat ketimpangan pada 64 model serta 3 tipe mesin, termasuk produk yang sudah tidak diproduksi. Model tersebut meliputi produk atas brand Daihatsu, Toyota, Mazda, dan Subaru.
"Menanggapi temuan ini, hari ini kami memutuskan untuk menghentikan sementara pengiriman semua model yang dikembangkan Daihatsu yang saat ini sedang diproduksi, baik di Jepang maupun di luar negeri," ujar Presiden Direktur Daihatsu Motor Co., Ltd Soichiro Okudaira, Rabu (20/12).
Daihatsu global akhirnya merilis model-model yang terdampak secara lengkap melalui siaran resmi, berikut ini yang diproduksi dan dijual di Indonesia.
- Toyota Rush yang diluncurkan Januari 2018, diproduksi oleh PT Astra Daihatsu Motor untuk pasar ekspor
- Daihatsu Xenia yang diluncurkan November 2021, diproduksi oleh PT Astra Daihatsu Motor untuk pasar domestik
- Toyota Agya yang diluncurkan Maret 2023, diproduksi oleh PT Astra Daihatsu Motor untuk pasar ekspor
- Toyota Avanza yang diluncurkan November 2021, diproduksi oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) untuk pasar domestik dan ekspor
- Toyota Veloz yang diluncurkan November 2021, diproduksi oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) untuk pasar domestik dan ekspor
- Toyota Raize yang diluncurkan April 2021, diproduksi oleh PT Astra Daihatsu Motor untuk pasar ekspor
- Toyota Yaris Cross yang diluncurkan Agustus 2023, diproduksi oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) untuk pasar ekspor.
Temuan tersebut, membuat raksasa otomotif asal Jepang itu mengharuskan distribusi semua modelnya akan dihentikan terlebih dahulu, termasuk untuk pasar domestik maupun ekspor.
"Kami sungguh meminta maaf untuk ketidaknyamanan serta kekhawatiran yang ditimbulkan kepada kustomer dan pemangku kepentingan," lanjut Hiroki.
Hingga kini, kumparan masih mencoba menghubungi Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Sri Agung Handayani. Namun, masih belum ada respons.
Sementara Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam menuturkan masih mendalami informasi tersebut, sekaligus berkonsultasi dengan pemerintah.
Adapun, Toyota sebagai induk Daihatsu, mengungkapkan dari temuan tim ivestigator bahwa masalah yang terjadi di perusahaan berawal dari strategi manajemen dalam hal pengembangan produk jangka pendek. Namun tanpa mitigasi terhadap potensi penyimpangan yang terjadi.
Disebutkan pula manajemen mengabaikan beban kerja akibat bertambahnya proyek pengembangan model sejak 2013. Dalam rekomendasinya, Daihatsu bakal mereformasi manajemen dan budaya tempat kerja.
Sumber: kumparan