Usut Dugaan Keracunan Nasi Kotak, Polisi Uji Sampel Makanan dan Periksa Kader PSI

Usut Dugaan Keracunan Nasi Kotak, Polisi Uji Sampel Makanan dan Periksa Kader PSI

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Polisi tengah menyelidiki kasus puluhan warga Koja, Jakarta Utara yang diduga keracunan nasi kotak pemberian dari kader PSI. Penyelidikan salah satunya dilakukan dengan menguji sampel makanan ke laboratorium.

Kaposlek Koja AKBP Abdul Rasyid mengatakan sampel makanan tersebut kekinian tengah diuji di laboratorium di wilayah Sentul, Bogor, Jawa Barat.

"Sampel nasinya sedang di periksa di laboratorium di Sentul," kata Abdul saat dikonfirmasi, Senin (25/10/2021).

Selain menguji sampel makanan, penyidik, kata Abdul, juga akan memeriksa korban. Selain itu juga akan memeriksa kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) selaku penyelenggara kegiatan.

"Pihak dari PSI belum diambil keterangannya masih menunggu, yang sedang diambil keterangannya dari pihak korban," ujar Abdul.

Berdasar keterangan awal, Abdul menyebut makanan dalam nasi kotak itu dimasak oleh seseorang yang berlokasi di dekat Jakarta Islamic Center. Penyidik, telah mendatangi kediaman yang bersangkutan dan rencananya akan segera diambil keterangannya.

"Yang masak sudah didatangi rumahnya di belakang Islamic Canter. Dia juga harus diambil keterangannya," pungkas Abdul.

Nasi Kotak PSI

Puluhan warga Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta Utara dilaporkan mengalami keracunan makanan. Hal ini terjadi usai mereka memakan nasi kotak pemberian kader PSI.

Ketua RW 06 Koja, Suratman mengatakan sebanyak 35 orang warganya mengalami keracunan. Dalam nasi kotak yang diterima, terdapat logo PSI yang ditempelkan.

"Nasi boks kami dapat 89 boks (dari PSI). Lalu, ada 35 orang yang tercatat di puskesmas didiagnosis keracunan makanan," kata Suratman saat dihubungi.

Suratman mengatakan, nasi kotak itu berisi lauk telur, buncis, orek tempe, dan sayur tersebut. Tiga jam setelah dilahap oleh warganya, 35 warga itu mengeluh karena merasa mual.

"Temuan (keracunan) kurang lebih 2 sampai 3 jam baru merasakan gejala mual, muntah, terus puyeng. Itu aja yang dirasakan sama warga" jelasnya.

Dari 35 warga yang mengeluh, sebanyak 24 orang di antaranya dibawa ke Rumah Sakit Koja. Sementara 11 sisanya merasa sudah cukup untuk istirahat di rumah.

Kekinian, sebagian besar dari korban sudah diizinkan untuk pulang. Tersisa lima korban yang mesti menjalani rawat inap akibat peristiwa ini.[suara]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita