Ngeri! Respons AUKUS, China Diminta Siap-siap Lakukan Serangan Nuklir Pertama

Ngeri! Respons AUKUS, China Diminta Siap-siap Lakukan Serangan Nuklir Pertama

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Kesepakatan AUKUS (Australia, Inggris dan AS) membuat sejumlah negara geger beberapa waktu belakangan. Pasalnya di bawah perjanjian itu, Australia akan membangun kapal selam bertenaga nuklir. China menjadi negara yang betul-betul terdampak. Hal ini lantaran AUKUS disebut akan menyaingi China yang berusaha menguasai Indo-Pasifik.

Kekinian, seorang diplomat senior China meminta China harus siap menjadi yang pertama menggunakan senjata nuklir, dan meninggalkan kebijakan lamanya yang tidak mau menjadi pihak pertama yang menyalakan senjata nuklir.

Pernyataan itu keluar dari mulut mantan Dubes China untuk PBB, Sha Zukang pada Pertemuan Puncak Pakar Kebijakan Nuklir China, merespons kesepakatan AUKUS yang meningkatkan tensi militer di Indo-Pasifik.

Menukil Daily Mail, Sabtu 25 September 2021, Zukang mengatakan, ini adalah saat yang tepat untuk memeriksa kembali dan menyempurnakan komitmen lama China yang menyatakan akan menggunakan nuklir sebagai pembalasan saja. Pasalnya, AS kini membangun aliansi militer dan meningkatkan kehadiran militernya di dekat China.

“Kebijakan Beijing saat ini–yang telah berlaku sejak 1960-an–telah memberi China landasan moral yang tinggi tetapi tidak sesuai, kecuali negosiasi China-AS setuju bahwa tidak ada pihak yang akan menggunakan (senjata nuklir) terlebih dahulu,” kata Zukang pekan lalu.

Pernyataan Zukang itu muncul pada minggu yang sama ketika AS mengumumkan aliansi barunya dengan Inggris dan Australia (AUKUS), yang akan menyediakan kapal selam bertenaga nuklir.

Zukang, dalam pidatonya, mengatakan bahwa ‘hanya masalah waktu’ sebelum kesepakatan itu dinegosiasikan, tetapi Beijing harus siap untuk mengambil sikap yang lebih agresif.

Selain itu, pernyatan tersebut juga datang setelah aliansi lain antara AS, India, Jepang dan Australia (Quad) akan mengadakan pertemuan puncak para pemimpinnya. Ancaman yang berkembang dari China akan menjadi agenda utama pertemuan tersebut.

Kebijakan nuklir China

China menjadi kekuatan nuklir pada tahun 1964 dengan uji coba bom pertamanya yang berhasil. Empat tahun kemudian, negeri Tirai Bambu tersebut mengadopsi kebijakan ‘tidak boleh menggunakan pertama kali’.

Kebijakan tersebut juga menyatakan bahwa Beijing tidak akan pernah menjadi yang pertama menggunakan nuklir dalam konflik, tetapi akan menggunakannya jika diserang terlebih dahulu. Kebijakan ini mirip dengan yang diterapkan Soviet antara tahun 1982 dan 1993.

Amerika Serikat sendiri memiliki kebijakan untuk tidak pernah menggunakan atau mengancam untuk menggunakan senjata nuklir terhadap mayoritas negara lain termasuk semua yang tidak memiliki senjata nuklir. Tetapi dia telah mengecualikan China, Rusia dan Korea Utara dari kebijakan tersebut. [hops]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita