Isu Kapal China di Natuna Bisa Jegal KSAL Jadi Panglima TNI

Isu Kapal China di Natuna Bisa Jegal KSAL Jadi Panglima TNI

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin menilai isu kapal China di Laut Natuna Utara bisa menghambat pencalonan KSAL Yudo Margono menjadi Panglima TNI.

"Isu itu bisa saja akan sedikit menghambat pencalonan KSAL menjadi Panglima TNI," kata Ujang dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (19/9).

Ujang berpedapat akan banyak pihak yang akan mengaitkan sikap KSAL terhadap kapal asing yang masih terus menerobos perairan Indonesia dengan Yudo Margono.

Tentunya, kata Ujang, publik akan khawatir sikap lembek terhadap KSAL Yudo Margono.

"Karena akan banyak pihak yang akan menggoreng dirinya dan mendeskreditkan dirinya dengan kasus tersebut," pungkas Ujang.

Pengamat kemaritiman dan intelijen Soleman B Ponto menepis pernyataan Bakamla soal banyaknya kapal asing di Laut Natuna Utara.

“Buktinya kan gak ada? Bakamla bohong. Walaupun benar ada kapal-kapal itu ada, maka kehadiran mereka itu tidak salah,” ucapnya kepada GenPI.co, Jumat (17/9).

Pesiunan jenderal bintang dua itu menilai kehadiran kapal asing tersebut tidak masuk ke perairan Indonesia.

“Kan, Coast China tidak masuk ke perairan teritorial, mereka ada di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE),” ucapnya.

Dia mengatakan siapa saja boleh berlayar di perairan ZEE karena merupakan wilayah bebas berlayar.

“nggak salah kalau mereka berada di sana, Panglima Armada saja bilang tidak ada kapal asing di sana,” pungkasnya.

Sebelumnya, isu calon Panglima TNI bakal memanas karena ada persiangan para jenderal bintang empat. Jika merunut pada UU, maka jatah Panglima TNI dari kesatuan Angkatan Laut. [genpi]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita