Geger Tim Satgas COVID-19 Klaten Mengubur Peti Mati Kosong

Geger Tim Satgas COVID-19 Klaten Mengubur Peti Mati Kosong

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Tim pemakaman protokol COVID-19 menguburkan peti mati kosong di Desa Karanglo, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jateng. 

Makam yang selesai ditimbun akhirnya dibongkar kembali dan disusul penguburan peti yang berisi jenazah.

"Betul ada kejadian itu. Kejadiannya bermula pada Minggu (11/7) malam," ungkap Camat Polanharjo yang sekaligus Ketua Satgas Percepatan Pengendalian COVID-19 Kecamatan Polanharjo, Joko Handoyo kepada detikcom, Senin (12/7).

Joko menuturkan, peristiwa itu bermula saat ada warga Desa Karanglo, W meninggal di sebuah rumah sakit di Solo. Mendapatkan kabar itu segera dikoordinasikan dan disiapkan tim pemakaman.

"Meninggalnya pada Minggu siang. Kura siapkan tim kubur sebagaimana mestinya sesuai protokol kesehatan," sambung Joko.

Joko menyebut prosesi pemakaman pun dimulai pukul 18.30 WIB sampai selesai. Tak diduga, setelah selesai menguburkan peti mati itu di makam Dusun Ngasem, Desa Karanglo, Polanharjo, tim mendapatkan telepon dari pihak rumah sakit.

"Tengah malam ada pemberitahuan dari RS jika peti yang dikuburkan kosong. Diketahui kosong saat petugas RS kaget karena jenazah masih di RS tapi petinya sudah dikirim ke Polanharjo," terang Joko.

Setelah mendapatkan kabar tersebut, tim akhirnya membongkar makam pada Senin (12/7) pagi. Saat dibongkar peti mati itu memang benar-benar kosong.

"Senin pagi kita bongkar dan benar peti kosong. Setelah itu peti yang asli berisi jenazah dari RS kita makamkan Senin dan selesai sekitar pukul 12.00 WIB tadi," terang Joko.

Joko mengungkap kekeliruan itu terjadi bukan karena kesalahan tim pemakaman tetapi karena jenazah dibawa saat pergantian shift petugas rumah sakit. Petugas yang baru masuk tidak mengetahui jika jenazah almarhum masih di rumah sakit.

"Ternyata penyebabnya karena ada pergantian shift tugas di RS. Tapi semua sudah selesai dan jenazah warga yang asli sudah dibawa pulang dan dimakamkan," pungkas Joko.

Ketua tim pemakaman Desa Karanglo yang juga Kades Karanglo, Yudi Kusnandar mengaku tim bekerja sesuai prosedur tidak boleh membuka peti. Tim tidak tahu peti kosong atau isi.

"Kita tidak bisa bedakan itu peti kosong atau tidak. Soalnya maaf, model peti gede dan berat," kata Yudi.

Anggota tim kubur lainnya, juga tidak menyangka jika peti tersebut ternyata kosong saat dikirim dari rumah sakit. Tim tidak membuka saat akan menguburkan

"Saya ikut menggotong dan ngubur, karena prokes ya kita tidak berani buka," ungkap salah seorang tim kubur, Wakhid kepada detikcom.

Tim kubur, kata Wakhid, tidak tahu peti kosong atau isi sebab dikirim dari RS sudah siap dikubur. Peti mati ukurannya besar dan kayunya bagus.

"Kita nggak tahu. Petinya ukuran besar dan kayunya bagus, pengertian kita ya isi karena berat," lanjut Wakhid.

Menurut Wakhid, tim kubur juga tidak ikut menjemput peti ke rumah sakit. Pihak keluarganya pun juga tidak ada yang ikut mobil peti dari rumah sakit.

"Tim tidak ke RS, dari ambulans RS membawa peti ke sini. Waktu pemakaman keluarga juga ada tapi cuma dari kejauhan saja tidak ikut ke RS," jelas Wakhid.

Tim Ahli Satgas Percepatan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Klaten dokter Roni Roekmito menambahkan dari laporan kronologi yang didapat Satgas kabupaten, kesalahan bukan dari tim pemakaman. Kesalahan dari pengiriman RS.

"Kalau mendengar kronologisnya, yang kurang hati-hati itu petugas rumah sakit-nya. Pada waktu itu pergantian (petugas) jaga tapi informasi yang diberikan kepada petugas baru tidak jelas, akhirnya peti kosong dibawa ke Polanharjo," jelas Roni.(detik)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita