Anggota DPR: Kalau Kebutuhan Tak Ditanggung, di Rumah Mati atau di Luar Mati

Anggota DPR: Kalau Kebutuhan Tak Ditanggung, di Rumah Mati atau di Luar Mati

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Anggota Komisi V DPR Mulyadi menyebut selama PPKM Darurat diberlakukan di Jawa-Bali masih tampak tingginya mobilitas masyarakat.

Di dapil Mulyadi, Jawa Barat V Kabupaten Bogor, misalnya, masih banyak masyarakat yang beraktivitas di luar rumah. Mulyadi menjelaskan hal itu karena kebutuhan masyarakat belum terpenuhi selama PPKM darurat berlangsung. Sehingga, mengharuskan mereka untuk beraktivitas di luar rumah.

"Jadi masih ada beberapa yang keluar karena kan kebutuhan mereka yang tak terpenuhi kan. Kalau bahasa aturan main PPKM, PSBB itu kan istilah-istilah yang harusnya tidak boleh lagi melepaskan tanggung jawab pemerintah terhadap kebutuhan dasar masyarakat terutama terkait sembako dan seterusnya," kata Mulyadi, Selasa (13/7).

Masyarakat tersebut mengambil risiko untuk beraktivitas di luar rumah agar kebutuhan mereka bersama keluarga bisa terpenuhi. Apalagi, situasi selama pandemi ini cukup sulit.
"Kalau di bahasa saya ya, ini bahasa kampung nih ya. Kita selalu berpikir kalau pemerintah enggak bertanggung jawab, di rumah mati, di luar mati. Sudahlah kita keluar saja cari duit saja gitu. Bahasanya kayak gitu," 
- Mulyadi
Oleh karena itu, agar kebijakan PPKM darurat ini berjalan efektif maka sudah seharusnya pemerintah meningkatkan perannya.  Khususnya, dalam memenuhi kebutuhan masyarakat selama di dalam rumah.

"Tolong juga para pelakunya benar-benar bisa bertanggung jawab pada kewajiban untuk memenuhi kebutuhan itu," ujar Anggota Dewan Pembina Gerindra ini.

"Jangan lagi diselewengkan segala macam, kan kasihan. Saat sekarang ini kemanusiaan lah ya, jangan berpikir keuntungan atau pun untung besar segala macam," pungkasnya. [kumparan]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita