Helikopter Presiden Ditembaki KKB, Beberapa Bagian Ditembus Peluru

Helikopter Presiden Ditembaki KKB, Beberapa Bagian Ditembus Peluru

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Kelompok kriminal bersenjata (KKB) semakin brutal melakukan serangan. Mereka menyasar helikopter kepresidenan yang ditumpangi presiden dan sejumlah pejabat. 

Peristiwa serangan KKB itu terjadi di Kolombia. Helikopter yang membawa Presiden Kolombia Ivan Duque bersama rombongan, ditembaki pada Jumat (25/6/2021) waktu setempat.

Presiden Kolombia Ivan Duque melalui sebuah pesan video mengatakan, helikopter yang ditumpanginya terkena beberapa peluru yang ditembakkan KKB.

Serangan KKB itu terjadi ketika helikopter Presiden terbang melalui wilayah Catatumbo menuju Kota Cucuta, ibu kota Provinsi Norte de Santander. 

“Yang jelas, ini adalah serangan pengecut. Lubang peluru bisa terlihat di heli kepresidenan,” kata Duque, dikutip Reuters, Sabtu (26/6/2021) WIB.

Selain Duque, helikopter itu juga mengangkut sejumlah pejabat, termasuk Menteri Pertahanan Kolombia Diego Molano; Menteri Dalam Negeri, Daniel Palacios, dan; Gubernur Norte de Santander, Silvano Serrano. Beruntung tidak ada yang terluka dalam insiden itu, kata juru bicara kepresidenan.

Presiden Ivan Duque menyatakan, saat ini, personel keamanan Kolombia telah menerima instruksi untuk menemukan para pelaku yang berada di balik serangan terhadap helikopter kepresidenan tersebut.



Diketahui, wilayah Catatumbo yang terletak di perbatasan Kolombia–Venezuela, adalah penghasil tanaman koka—bahan utama kokain. Di wilayah tersebut, kelompok pemberontak Tentara Pembebasan Nasional (ELN) kerap beroperasi. 

ELN adalah para mantan pejuang FARC yang menolak kesepakatan damai 2016 dengan Pemerintah Kolombia. Mereka bersama dengan KKB di wilayah itu terlibat dalam perdagangan narkoba.

Bulan ini, sebuah bom mobil diledakkan di sebuah pangkalan militer yang digunakan oleh Brigade Angkatan Darat ke-30 Kolombia di Cucuta. Serangan itu melukai tentara Kolombia dan penasihat militer AS. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita