2 Warga Diviralkan Diamankan Usai Teriaki Jokowi di Bogor, Ini Faktanya

2 Warga Diviralkan Diamankan Usai Teriaki Jokowi di Bogor, Ini Faktanya

Gelora Media
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO -   Video dua orang warga diamankan petugas yang dinarasikan karena meneriaki Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Bogor viral di media sosial. Polisi mengungkap fakta sebenarnya.

Dalam video viral yang dilihat detikcom, Rabu (23/6/2021), tampak ada dua orang digiring petugas ke sebuah pos penjagaan. Situasi di lokasi saat itu tampak ramai.

Dua orang warga itu disebut calon penumpang kereta di Stasiun Bogor. Narasi yang menyertai video tersebut adalah dua orang penumpang tersebut mencoba menerobos penjagaan petugas dan meneriaki Presiden Jokowi karena kesal akses terganggu.

Kapolres Kota Bogor Kombes Susatyo Purnomo memberikan penjelasan. Susatyo menyebut dua orang penumpang itu mencoba menerobos petugas karena ingin bersalaman dengan Presiden Jokowi.

"Pengen salaman dan foto sama Pak Presiden Jokowi," kata Susatyo lewat pesan singkat.

Susatyo menepis mereka yang diamankan kesal karena perjalanannya terganggu. Menurut Susatyo, kedua orang itu diamankan atas pertimbangan protokol kesehatan.

"Tapi kan tetap harus jaga jarak dan prokes," ujar Susatyo.

Dua orang yang sempat diamankan itu pun kini telah dipulangkan.

Sebelumnya, Jokowi memantau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi pengguna KRL di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Kamis (17/6) lalu. Jokowi mengatakan vaksinasi massal ini dilakukan lantaran Bogor sebagai kota penyangga memiliki mobilitas yang tinggi.

"Pagi hari ini saya melihat pelaksanaan vaksinasi di Stasiun Kota Bogor. Kita tahu Bogor adalah wilayah aglomerasi penyangga Ibu Kota Jakarta sehingga interaksi mobilitas semuanya tinggi," kata Jokowi.

"Oleh sebab itu, kita ingin memberikan prioritas baik bagi penumpang KRL, kemudian penumpang kereta api, juga para pekerja yang ada di stasiun, untuk melindungi mereka dari COVID-19," lanjutnya.

Jokowi ingin agar vaksinasi COVID-19 di tempat-tempat yang memiliki mobilitas tinggi dipercepat, misalnya di stasiun, terminal, bandara, hingga pelabuhan.

"Kita ingin ada percepatan-percepatan di tempat-tempat yang interaksinya tinggi, yang mobilitasnya tinggi, baik itu stasiun, kereta, terminal bus, airport, dan pelabuhan," ujar Jokowi.(dtk)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA