Luhut Bicara Strategi RI Dekati Cina: Apa Saja yang Kita Minta, Dia Mau

Luhut Bicara Strategi RI Dekati Cina: Apa Saja yang Kita Minta, Dia Mau

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia memiliki hubungan kemitraan yang baik dengan banyak negara, termasuk Cina. Menurut dia, Cina berpeluang memberikan berbagai keuntungan, seperti alih teknologi.

Ia menyebut kerja sama kedua negara dibangun dari nol. Dalam menggencarkan strateginya, Luhut menyebut Indonesia meletakkan posisi sebagai negara penting, kaya, dan hebat.

Namun, kepada mitranya, Indonesia mengakui punya kekurangan di banyak hal. “Kita harus bisa leap frog, tapi untuk leap frog kita nempel dulu biar bisa loncat. Itulah kenapa saya dekat dengan Tiongkok. Dia sangat generous memberikan teknologinya. Apa saja kita minta, dia mau,” ujar Luhut dalam rapat kerja BPPT, Selasa, 9 Maret 2021.

Dia pun menampik anggapan banyak pihak yang menyebut bahwa ia adalah orang yang diperalat Cina alias antek. Sebab, selama ini ia memang akan mendekati pihak-pihak yang memang memberikan keuntungan bagi negara.  

“Orang bilang saya dulu antek Cina. Dalam hati saya, nenek kau antek Cina. Emang lu bisa beli gue? Tapi saya hitungannya, mana yang bisa beri keuntungan pada Republik akan saya dekati dengan baik,” tutur Luhut.

Tak hanya dengan Cina, ia mengaku mengambil keuntungan dari terjalinnya hubungan yang baik dengan pelbagai negara seperti Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab (UEA). Bahkan dengan UEA, Indonesia baru saja memperoleh komitmen kerja sama senilai US$ 3,8 miliar.

Kerja sama untuk kemitraan investasi strategis itu rencananya akan dibenamkan untuk pelbagai sektor, seperti pertahanan, pariwisata, energi, hingga teknologi. Luhut mengklaim UEA senang bekerja sama dengan Indonesia dan akan melanjutkan kemitraan itu di masa mendatang.

“Dia (UEA) kirim berita sangat terima kasih atas  persahabatan yang diberikan dan kami akan terus kerja sama,” ujar Luhut. (tempo)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita