Sandiaga Uno Ditelepon KaBIN Budi Gunawan Jelang Pelantikan Menteri

Sandiaga Uno Ditelepon KaBIN Budi Gunawan Jelang Pelantikan Menteri

Gelora News
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO -  Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang baru saja dilantik pagi ini, Rabu (23/12) bercerita sempat kebingungan ditelepon Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan sebelum dipanggil ke Istana oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dia mengaku sempat tak paham maksud pesan yang dia terima itu berkaitan dengan doa kesembuhan Covid-19 atau pengangkatan menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Sandi yang sepekan terakhir menjalani isolasi mandiri setelah dinyatakan terpapar covid-19 itu mengaku beberapa kali mendapat pesan dari sejumlah anggota menteri Kabinet Indonesia Maju.

Pesan pertama kata Sandi, berasal dari Menteri Sekretariat Negara Pratikno. Pratikno kala itu mengirim pesan ucapan 'Bismillah' kepadanya, yang kemudian dia balas juga dengan kata Bismillah.

Diakuinya, pesan-pesan itu tak pernah dia anggap sebagai bentuk panggilan untuk menjadi salah satu bagian dari Menteri Jokowi. Dia hanya menganggap pesan itu sebagai doa kesembuhan untuknya yang tengah berjuang melawan covid-19.

"Ada satu pesan dari pak Pratik, kira-kira Jumat minggu lalu, singkat saja pesannya 'Bismillah, mas'. Saya pikir untuk kesembuhan saya. Saya jawab 'Bismillah pak'," kata Sandi di Istana Negara usai dilantik Jokowi sebagai Menparekraf.

Apalagi kata Sandi, saat proses penyembuhan itu memang banyak kolega yang mengirim pesan dan doa kepadanya terkait kesembuhannya. Setelah Pratikno mengirim pesan 'kode' yang tak dimengerti Sandi itu, sejumlah nama lain pun 'ikut-ikutan' mengirim pesan.

"Setelah itu beberapa teman-teman di kabinet Pak Budi Gunawan Kepala BIN, Pak Erick Thohir juga menghubungi. Tapi karena rancu antara kesembuhan saya atau yang lain," kata dia.

Baru kata Sandi, dirinya menerima konfirmasi terkait pemanggilan ke Istana pada Senin (21/12) kemarin.

"Kepastian Selasa pagi diminta ke Istana pukul 15.00 WIB. Tanpa informasi lain, hanya mengenakan baju putih," kata Sandi.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan momentum covid-19 selama hampir satu tahun ini membuat semua pihak pada akhirnya harus bersatu untuk melawan virus tersebut.

"Covid-19 ini adalah game changer. Covid-19 ini mengubah segalanya terutama ketika dua minggu terakhir saya bertafakur, berkontemplasi, refleksi, bahwa kita semua akhirnya harus bersatu padu," kata dia.

Dia pun mengaku sudah saatnya untuk memberi kontribusi dan sumbangsih pada bangsa dan negara. Oleh karena itu, dia menyebut sudah saatnya menyingkirkan kepentingan pribadi, politik, atau golongan.

"Semua kita lakukan demi kepentingan bangsa dan negara. Dan jika negara memanggil pada saat ini lah menurut saya tanggung jawab ada di pundak masing-masing dari kita," kata dia. []

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA