Dilarang Pemerintah, FPI Kuningan: Pengalihan Isu Penembakan 6 Laskar

Dilarang Pemerintah, FPI Kuningan: Pengalihan Isu Penembakan 6 Laskar

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pemerintah telah menyatakan larangan segala bentuk aktivitas yang dilakukan oleh Front Pembela Islam (FPI) di seluruh wilayah NKRI, bahkan FPI telah dianggap bubar sejak 2019 lalu.
Menanggapi hal itu, Sekjen FPI Kabupaten Kuningan Luqman Maulana mengatakan sikap pemerintah tersebut merupakan upaya pengalihan isu terkait kasus penembakan 6 laskar di KM 50 Tol Cikampek.

"Kita duga itu mau ada pengalihan isu terkait pembunuhan 6 laskar FPI itu karena menurut kita itu tidak jelas alasannya tiba-tiba arahnya ke sana (dilarang)," ucap Luqman saat dihubungi detikcom melalui sambungan telepon, Kamis (31/12/2020).



Meski telah dilarang menurut Luqman pihaknya akan terus melakukan pengawalan untuk menuntut pemerintah mengusut tuntas kasus penembakan tersebut.

Selain itu Luqman juga menyatakan kegiatan untuk terus hadir di tengah masyarakat akan tetap berjalan dengan mengganti nama dari Front Pembela Islam menjadi Front Persatuan Islam.

"Dilarang melalukan aktivitas oleh pemerintah ya tidak apa-apa, itukan yang melarang pemerintah sementara masyarakat masih membutuhkan kehadiran kita. Kalau memang kegiatan FPI dilarang kita akan ganti baju jadi Front Persatuan Islam," tegasnya.

Ia juga mengatakan disaat pemerintah menyampaikan larangan aktivitas FPI pada Rabu (30/12) kemarin, FPI di Kabupaten Kuningan justru sedang sibuk membantu masyarakat yang terkena dampak banjir di Desa Andamui, Kecamatan Ciwaru.

Menurutnya FPI sudah ada sejak tahun 2012 dan FPI itu hanya kendaraan untuk berjuang membela agama dan hadir membantu masyarakat.

"Sebagian dari kita kemarin bantu masyarakat yang terdampak banjir di Desa Andamui. FPI itu hanya kendaraan buat kita berjuang jadi tetap semangat hadir di tengah masyarakat," ujar Luqman.


"FPI Kuningan harus jadi pelayan umat dan pembela agama, sekarang kita ganti baju Front Persatuan Islam untuk mengingatkan masyarakat untuk bersatu melawan ketidakadilan," lanjutnya.

Ia pun mengimbau kepada seluruh anggota FPI di Kabupaten Kuningan agar tidak terprovokasi dan menghindari segala bentuk benturan dengan aparat dan pemerintah.

"Dengan begini justru tambah semangat supaya mempersatukan umat Islam dan jangan terprovokasi, hindari benturan dengan aparat dan pemerintah, jadi itu imbauan saya kepada teman-temannya di Kuningan. Wajib menjaga situasi keamanan di Kuningan," ujarnya.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita