Teka-teki Pembuang 3 Bangkai Babi Jumbo di Sungai Lereng Merapi Klaten

Teka-teki Pembuang 3 Bangkai Babi Jumbo di Sungai Lereng Merapi Klaten

Gelora Media
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Warga di lereng Gunung Merapi, Desa Tibayan, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, dikagetkan dengan penemuan tiga bangkai babi yang dibuang di Sungai Tibayan. Pembuang bangkai babi itu pun diburu polisi.

Penemuan tiga bangkai babi berukuran jumbo itu dilaporkan warga Desa Tibayan pada Selasa (29/12) sekitar pukul 09.00 WIB. Warga lalu melaporkan penemuan bangkai babi itu ke Bhabinkamtibmas dan Babinsa.

"Tadi sudah dicek Bhabinkamtibmas dan Babinsa bersama warga. Bangkai babi ukuran besar," kata warga setempat, Srimanto saat dihubungi detikcom, Selasa (29/12/2020).


Srimanto yang juga Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) desa itu mengatakan kondisi bangkai babi itu sudah membusuk. Diduga bangkai babi itu sudah dibuang beberapa hari sebelum ditemukan.

"Bangkai sudah melembung dan mulai busuk. Mungkin sudah dua hari jadi kena air berubah sehingga mulai menebar bau tidak sedap," jelasnya.


Srimanto menerangkan air di sungai itu masih digunakan beberapa warga untuk mandi dan mencuci. Dia pun menyesalkan pembuangan bangkai babi itu ke aliran sungai yang ada di lereng Merapi.

"Sejauh ini pelakunya siapa belum jelas. Setahu saya sekitar desa bahkan sejak dari Desa Ngupit ke barat dan Utara tidak ada yang ternak babi," ujarnya.

Dia pun menduga pelaku pembuang bangkai babi jumbo itu bukan berasal dari desanya. Sebab, sungai tempat bangkai babi itu ditemukan merupakan jalur perbatasan.

"Ya di bawah dekat jembatan. Lokasi perbatasan dengan Desa Cawan jadi sering dilewati mobil dan motor dari luar daerah," jelas Srimanto.


Penemuan bangkai babi itu pun sudah diterima Kapolsek Jatinom AKP Prawito. Prawito memastikan bakal mengusut pelaku pembuang bangkai babi jumbo itu.

"Ya, kita masih selidiki bangkai itu dari mana karena sekitar kejadian tidak ada yang memelihara babi. Tadi kita evakuasi bersama relawan dan warga untuk dikubur," terang Prawito saat dimintai konfirmasi, Rabu (29/12).


Polisi pun mulai mencari jejak pembuang bangkai babi itu lewat CCTV yang ada di sekitar lokasi. Sebab, tempat penemuan bangkai babi itu minim saksi.

"Kita telusuri rekaman CCTV di sekitar lokasi. Akan kita buka nantinya karena di lokasi tidak ada saksi melihat," kata Kanit Reskrim Polsek Jatinom Aiptu Dunung Setiyawan pada detikcom usai bertemu Camat dan Kades Tibayan di balai desa, Rabu (30/12).

Dunung menyebut ada satu CCTV di jalur antara Desa Tibayan dan Desa Cawan yang diharapkan jadi petunjuk polisi.


"Ada satu CCTV di toko. Nanti kita coba lihat dan mudah-mudahan bisa sebab di lokasi tidak ditemukan bukti lain," lanjut Dunung.


Diwawancara terpisah, Camat Jatinom, Wahyuni Sri Rahayu, mengatakan bangkai babi itu masih utuh saat ditemukan.

"Jadi masih utuh belum terurai di lokasi. Mudah-mudahan tidak berdampak pada warga yang memanfaatkan air sungai," ucap Wahyuni pada detikcom di Balai Desa Tibayan.

Wahyuni juga menduga bangkai babi itu dibuang warga di luar wilayah Kecamatan Jatinom. Sebab dalam catatan di wilayahnya, tak ada warga yang beternak babi.

"Tidak ada izin peternakan babi di Jatinom. Jadi kuat dugaan ini orang luar yang membuangnya," jelas Wahyuni.


Pemerintah desa dan Polsek, kata Wahyuni, telah berkoordinasi untuk mengambil langkah pencegahan agar tak terjadi hal yang sama nantinya.

"Solusi sementara dipasang papan larangan. Sambil menunggu penyelidikan kepolisian dan semoga tidak ada lagi," trang Wahyuni.(dtk)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA