Dimutasi usai Kasus Pembakaran Polsek Ciracas, Polisi Ini Sekarang Jadi Jenderal

Dimutasi usai Kasus Pembakaran Polsek Ciracas, Polisi Ini Sekarang Jadi Jenderal

Gelora News
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Pernah dimutasi seusai insiden pembakaran Polsek Ciracas, Jakarta Timur, oleh sekelompok orang tak dikenal beberapa waktu lalu, polisi ini sekarang resmi menjadi perwira tinggi. Dia menerima kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi menjadi jenderal bintang satu.

Polisi tersebut tak lain Brigjen Pol Yoyon Tony Surya Putra. Mantan Kapolres Jakarta Timur ini termasuk dalam 25 perwira tinggi yang mengikuti upacara Laporan Korps Kenaikan Pangkat dipimpin Kapolri Jenderal Pol Idham Azis di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (20/10/2020).

Kenaikan pangkat tersebut tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor STR/701/X/Kep/2020 tanggal 19 Oktober 2020. Dari 25 perwira, 20 di antaranya pecah bintang alias dari kombes menjadi brigjen pol. Sembilan di antaranya naik pangkat karena mendapat kepercayaan dari kementerian/lembaga di luar institusi Polri untuk mengisi ruang jabatan.

“Sembilan personel Polri ini berhasil naik pangkat setelah melewati proses seleksi yang disyaratkan,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, Selasa.

Termasuk di antara sembilan jenderal baru tersebut yakni Yoyon Tony Surya Saputra. Alumnus Akademi Kepolisian 1995 ini merupakan Penyidik Tindak Pidana Madya Tingkat II Bareskrim Polri dengan penugasan pada Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).

Insiden Ciracas

Dalam rekam jejaknya, Tony merupakan perwira polisi yang kenyang pengalaman di bidang reserse. Lulus dari kawah candradimuka Akpol di Semarang, dia mengemban sejumlah jabatan.

Tony antara lain pernah menjadi Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat (2010), Kasubdit I Ditresnarkoba Polda Metro Jaya (2011) dan Kasubdit III Ditresnarkoba Polda Metro Jaya (2012).

Karier polisi kelahiran Salatiga, Jawa Tengah ini terus menanjak dengan menjabat Pamen Ro SDM Polda Jatim, Kasubdit III Ditreskrimsus Polda Jatim (2015), Kapolres Madiun (2015), Wadirreskrimum Polda Jatim (2016), Kabidpropam Polda Jatim (2016) dan Kaden C Ropaminal Divpropam Polri (2017).

Setelahnya dia dipromosikan ke jabatan lebih strategis. Tony dipercaya kapolri saat itu, Jenderal Pol Tito Karnavian, untuk menjabat sebagai Kapolres Jakarta Timur, menggantikan Kombes Pol Kombes Pol Andry Wibowo.

Namun tak sampai dua tahun Tony mengisi jabatan tersebut. Insiden besar di jajaran Polres Jakarta Timur membuat dia terdepak dari posisinya.

Insiden besar tersebut tersebut tak lain penyerangan sekelompok orang tak dikenal ke Mapolsek Ciracas, Rabu (12/12/2018) dini hari. Gerombolan orang berambut cepak mengamuk di mapolsek tersebut.

Hanya dalam waktu singkat, kantor polisi di Jalan Raya Bogor itu rusak parah dan membara karena dibakar. Sejumlah anggota Korps Bhayangkara terluka. Kapolsek Ciracas Kompol Agus Widar tak luput dari serangan.

Tindakan brutal itu diduga berawal dari kasus pengeroyokan anggota TNI oleh tukang parkir. Diduga kuat penyerang mapolsek ingin mencari juru parkir tersebut.

Seminggu lebih sejak serangan itu, Tony dimutasi dari jabatannya sebagai Kapolres Jakarta Timur. Berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor ST/3185/XII/KEP/2018 tertanggal 21 Desember 2018, dia dipindah sebagai Direktur Reserse Kriminal Khusus Daerah Istimewa Yogyakarta. Posisinya digantikan Kombes Pol Ady Wibowo.

Polri menepis pergantian itu terkait dengan insiden Polsek Ciracas. Polda Metro Jaya menegaskan, mutasi merupakan hal biasa di lingkungan Polri. Pemindahan Tony juga disebut karena dia berkinerja baik selama ini. []

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA