Soal Kontroversi Ujaran Puan, UAS: Orang Sumbar Sudah Pancasilais dari Dahulunya

Soal Kontroversi Ujaran Puan, UAS: Orang Sumbar Sudah Pancasilais dari Dahulunya

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Kontroversi ujaran Puan Maharani mengenai Pancasilais Provinsi Sumbar kembali dibahas secara gamblang di Indonesia Lawyer Club TVOne pada Selasa (8/9/2020) malam.

Pembahasan tersebut akan dibahas bersama tokoh-tokoh publik seperti Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Politisi PDI Perjuangan Arteria Dahlan, Fadli Zon hingga Gamawan Fauzi berserta dengan politikus lainnya.

Presiden ILC Karni Ilyas pada awal acara membeberkan informasi mengenai kontroversi ujaran Puan Maharani tersebut. Bertemakan "Sumbar Belum Pancasilais?" ILC pada malam ini disebut Karni Ilyas sebagai bentuk desakan netizen Indonesia untuk membahas isu terhangat minggu ini.

"Ini desakan netizen Indonesia, apakah benas Sumbar belum Pancasilais," katanya di awal acara.

Menanggapi hal tersebut Ustadz kondang Abdul Somad mengatakan masyarakat Minangkabau memiliki filosofi 'Di mana bumi dipijak di sana langit dijunjung' sehingga bisa dimaknai orang Sumbar sudah Pancasilais dari dahulunya.

"Memiliki filosofi tersebut dapat dipresentasikan bahwa orang Minang sudah Pancasila dari dulu. Yang menyusun Pancasila itu sendiri secara teknis ada sembilan orang dan tiga diantaranya orang Minang," jelas UAS.

Kemudian, UAS juga menerangkan saat sebuah teks ditulis hanya penulisnya lah yang paham apa maksud tulisan tersebut dibuat. "Jika Alquran saya bisa mencari penjelasannya di Tafsir tapi jika pikiran seseorang atau ucapan seseorang saya hanya bisa mengira-ngira," lanjut UAS.

UAS juga memberikan penerangan bahwa lebih baik sebelum berujar agar dipikirkan terlebih dahulu apa maksud dan bagaimana cara pengungkapannya. "Saya sebelum tampil juga berlatih dulu mungkin lebih baik jika berbicara ditulis agar tidak terpeleset," tutupnya. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita