55 Bencana Kebakaran Terjadi di Sumedang Selama Musim Kemarau

55 Bencana Kebakaran Terjadi di Sumedang Selama Musim Kemarau

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Dinas Pemadam Kebakaran (Diskar) Kabupaten Sumedang mencatat sudah terjadi 55 kali kebakaran pada periode Juli hingga September 2020 atau selama musim kemarau. Dari jumlah tersebut sebagian besar kebakaran terjadi pada bangunan gedung.

Komandan (Danton) Pemadam Kebakaran Kabupaten Sumedang Arifin Rachmat mengatakan tempat yang rawan kebakaran itu terjadi di kawasan pabrik. Hal itu terlihat dari apa yang sudah terjadi selama kemarau tahun ini.

"Selama musim kemarau sudah terjadi 55 kali kebakaran, dari jumlah itu didominasi kebakaran gedung," kata Arifin saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (7/9/2020).

Menurut Arifin, meski gedung yang terbakar sudah memiliki alat pemadam api ringan, tetapi kondisi cuacanya panas kemudian ditambah angin kencang membuat api cepat membesar. Kondisi itu menyebabkan kebakaran sulit teratasi.

"APAR yang ada di gedung seperti pabrik memang sudah ada, tapi kalau apinya cepat membesar maka sulit untuk dipadamkan. Karena itu untuk memadamkan awal titik api yang muncul saja (api yang masih kecil)," katanya.

Selain itu juga, menurut Arifin, penyebab sering terjadinya kebakaran pada bangunan salah satunya akibat korsleting listrik. Pasalnya, dari hasil penyelidikan petugas instalasinya memang rata-rata sudah kadaluarsa.

"Penyebabnya rata-rata korsleting listrik, karena dari adanya percikan api ketika cuaca panas dan banyak bahan yang mudah terbakar pasti api sangat cepat membesar," ucap Arifin.

Untuk mencegah kebakaran yang lebih banyak, pihaknya terus melakukan sosialisasi dengan sasaran pegawai gedung pemerintahan, dan gedung perusahaan swasta seperti pabrik.

"Kami juga melakukan sosialisasi ke masyarakat agar tidak melakukan pembakaran sampah sembarangan pada musim kemarau. Intinya, kalau membakar sampah jangan ditinggalkan begitu saja karena itu dapat memicu terjadinya kebakaran," ujarnya.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita