Tidak Yakin Rezim Jokowi Bisa Keluarkan RI Dari Jurang Resesi, RR: Yang Ada Hanya Bisnis KKN

Tidak Yakin Rezim Jokowi Bisa Keluarkan RI Dari Jurang Resesi, RR: Yang Ada Hanya Bisnis KKN

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Perekonomian Indonesia akibat pandemik virus corona baru (Covid-19) tengah berada di tepi jurang resesi, jika melihat pertumbuhan ekonomi kuartal II yang minus 5,32 persen.

Begawan ekonomi Indonesia, Dr. Rizal Ramli meyakini prediksinya yang melihat ekonomi RI di triwulan III belum bisa tumbuh positif.

Pasalnya, dia memandang para pembantu Presiden Joko Widodo di kabinet Indonesia Maju tidak memiliki kompetensi untuk menyelesaikan persoalan utama yang membuat ekonomi Indonesia akan semakin terpuruk.

"Tidak ada satupun orang yang kompeten dalam kabinet Jokowi yang punya track record membalikan ekonomi Indonesia yang negatif menjadi positif, tidak ada," ujarnya dalam acara virtual 'Tanya Jawab Cak Ulung' yang digelar Kantor Berita Politik RMOL dengan tema 'Jurus Selamat dari Resesi ala Rizal Ramli', Jumat (21/8).

Justru, lanjut sosok yang kerab disapa RR ini, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah cendrung membela masyarakat menengah ke atas yang notabene para pengusaha besar.

Tapi, masyarakat yang merasakan betul dampak perekonomian akibat pandemik Covid-19 tidak diketengahkan atau bahkan didahulukan demi menggenjot pertumbuhan ekonomi domestik semakin memuncak.

"Kalau yang gede yang dibantu, itu tidak akan menyelesaikan masalah. Yang ada kredit akan anjlok. Tapi kalau yang dibantu adalah yang menengah ke bawah, maka akan ada pergerakan ekonomi. Kredit akan jalan, daya beli masyarakat terbantu dan itu akan membantu roda perekonomian makro," ungkapnya.

Karena itulah kemudian mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Menko Ekuin) ini menyimpulkan para pemerintah kabinet Jokowi tidak bisa menjalankan kebijakan yang menguntungkan negara dan rakyat.

"Misalnya yang mampu membawa BUMN dari kondisi yang jelek, merugi menjadi untung. Yang ada sekarang hanya bisnis KKN," demikian Rizal Ramli menambahkan. (Rmol)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA