Orang Dekat Jokowi: Bakal Diganti Mesin Total, Reshuffle Sampai 17 Orang

Orang Dekat Jokowi: Bakal Diganti Mesin Total, Reshuffle Sampai 17 Orang

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Desas desus reshuffle kabinet usai perayaan Hari Ulang Tahun ke-75 Republik Indonesia kemarin dibenarkan orang dekat Presiden Joko Widodo.

Dia adalah Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyouno, yang mengaku telah mendapat informasi tentang belasan menteri akan segera di reshuffle dalam waktu dekat.

"Ya kalau yang saya dengar desas desusnya sampai 17 orang, akan digantikan mesin total," ujar Arief dalam acara FrontPAGE Obrolan Bareng Bang Ruslan bertajuk “Jokowi Harus Ganti Mesin?” yang digelar virtual oleh RMOL TV, Selasa (18/8).

Meski masih desas desus yang ia terima dari pihak Istana, Arief memandang presiden tetap akan melakukan reshuffle tersebut dalam waktu dekat.

Hal ini mengingat Jokowi sudah banyak mengeluarkan sejumlah kebijakan dan sampai marah-marah ke para menterinya. Namun, penanganan krisis kesehatan pendemik Covid-19 dan dampak ikutannya, krisis ekonomi, tetap belum tuntas.

"Karena saya melihat bahwa sahnya kebijakan-kebijakan yang diambil Pak Joko Widodo ini sudah cukup dan lebih dari cukup bagaimana menyelamatkan negara dan masyarakat, terutama perekonimian nasional dari dampak Covid-19," papar Arief.

"Tapi alat mesinnya yang lain lelet, jalannya enggak ngebut. Berbeda dengan apa yang sama di komite. Walaupun di komite gardanya 10 tapi di bawahnya lelet ya sama aja," sambungnya.

Oleh karena itu, Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu ini memprediksi menteri-menteri yang berada di dalam Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi tidak akan di reshuffle.
Sementara sisanya, yang berada diluar Komite Kebijakan akan kena bongkar pasang kabinet.

"Pak Joko Widodo sudah mengeluarkan Perpres 82 tentang komite penanggulangan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Komite itu sudah bekerja keras. Sudah pasti yang ada di komite itu menteri-menterinya sudah pasti selamat lah," katanya.

"Tapi disektor lain atau di departemen-departemen lain setelah pembentukan komite pun Pak Joko Widodo masih merasakan di kementerian lain," demikian Arief Poyouno menambahkan.[rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita