121 Orang Tewas dalam Sehari karena Corona, Total Korban Jiwa Nyaris 1.500

121 Orang Tewas dalam Sehari karena Corona, Total Korban Jiwa Nyaris 1.500

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Otoritas China melaporkan 121 kematian baru akibat virus corona di wilayahnya sepanjang Kamis (13/2) waktu setempat. Lebih dari 65 ribu orang terinfeksi virus corona secara global.
Seperti dilansir media nasional China Global Television Network (CGTN) dan kantor berita Xinhua News Agency, Jumat (14/2/2020), Komisi Nasional Kesehatan China (NHC) dalam laporan terbaru mengumumkan 121 meninggal dalam sehari pada Kamis (13/2) waktu setempat.

Jumlah tersebut, menurut NHC, terdiri dari 116 orang yang meninggal di Provinsi Hubei, dua orang meninggal di Provinsi Heilongjiang dan masing-masing satu orang meninggal di Provinsi Anhui, Provinsi Henan dan Provinsi Chongqing.

NHC juga menyebut ada 5.090 kasus baru di wilayah China daratan pada Kamis (13/2) waktu setempat.

Secara terpisah, Komisi Kesehatan Provinsi Hubei melaporkan 4.823 kasus baru di wilayahnya, termasuk 3.095 kasus yang terkonfirmasi secara klinis, sepanjang Kamis (13/2) waktu setempat. Total kasus virus corona di Provinsi Hubei saat ini mencapai 51.986 kasus, termasuk 15.384 kasus yang terkonfirmasi secara klinis.

Sementara itu, data total untuk korban tewas dan jumlah kasus virus corona di wilayah China daratan belum dirilis oleh NHC pada Jumat (14/2) waktu setempat. Data terakhir yang dirilis NHC pada Kamis (13/2) waktu setempat menyebut total 1.380 orang meninggal akibat virus corona di China daratan dan total ada 63.851 kasus terkonfirmasi.

Penghitungan media terkemuka Amerika Serikat (AS), CNN, menyebut sejauh ini total ada 65.191 kasus virus corona secara global.

Jumlah korban jiwa akibat virus corona secara global, saat ini dilaporkan oleh CNN mencapai angka 1.486 orang. Jumlah itu termasuk tiga orang yang meninggal di Hong Kong, Filipina dan Jepang.

Lonjakan dramatis terjadi pada angka korban tewas dan kasus virus corona di China setelah dilakukan perubahan metode diagnosis, yang salah satunya melibatkan pemeriksaan CT scan terhadap pasien. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa wabah virus corona jauh lebih buruk dari yang selama ini dilaporkan.

Tapi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berupaya menenangkan kekhawatiran itu, dengan menyatakan angka baru dari otoritas China 'tidak mewakili perubahan signifikan dalam jalur wabah ini'.(dtk)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA