Khatib Suriyah PWNU Jatim Dukung Imbauan MUI Hindari Salam Lintas Agama

Khatib Suriyah PWNU Jatim Dukung Imbauan MUI Hindari Salam Lintas Agama

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Salah satu Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur (PWNU Jatim) mendukung pernyataan yang disampaikan Majelis Ulama Indonesia (MUI) wilayah tersebut, mengenai salam lintas agama.

Hal tersebut disampaikan Khatib Suriyah PWNU Jatim KH Syafruddin Syarif. Dia mengatakan imbauan yang dikeluarkan oleh MUI Jatim sudah tepat. Masih menurutnya, toleransi dalam beragama tak perlu masuk dalam prinsip agama masing-masing.

"Tidak perlu yang islam menggunakan salamnya Budha, Hindu dan sebagainya. Kalau itu sudah pas menurut saya, Lakum Diinukum Wa Liya Diin, bagimu agamamu, bagiku agamaku. Ini pendapat saya secara pribadi ya," ujarnya kepada Kontributor Suara.com pada Senin (11/11/2019).

Menurut Gus Syarifuddin, sapaan akrabnya, toleransi antarumat beragama tidak mencampuradukkan prinsip-prinsip dalam beragama. Dengan artian, orang Islam cukup dengan cara Islam dan agama lain juga serupa.

"Toleransi adalah bagaimana sikap kita untuk bisa saling menghargai antar umat beragama, saling menghormati dalam melaksanakan agamanya masing-masing," katanya.

Untuk diketahui, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur menerbitkan imbauan agar umat Islam dan pejabat publik menghindari pengucapan salam semua agama dalam pidato sambutan pada acara resmi.

Imbauan yang dikeluarkan MUI Jatim terkait fenomena pengucapan salam lintas agama dalam sambutan di acara resmi. Bahkan, imbauan itu termuat dalam surat edaran yang ditandatangani Ketua MUI Jatim KH Abdusshomad Buchori dan Sekretaris Umum Ainul Yaqin tertanggal 8 November 2019. [sc]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA