Jadi Polemik, Ini Arti Salam-salam Agama yang Biasa Dipakai Pejabat RI

Jadi Polemik, Ini Arti Salam-salam Agama yang Biasa Dipakai Pejabat RI

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur mengimbau para pejabat tak memakai salam pembuka semua agama saat sambutan resmi. Imbauan ini pun memicu polemik. Lantas, apa arti dari tiap salam agama itu?

Sebagaimana diketahui, imbauan ini terlampir dalam surat bernomor 110/MUI/JTM/2019 yang diteken Ketua MUI Jatim KH Abdusshomad Buchori. Saat dikonfirmasi, Kiai Somad--sapaan akrabnya--membenarkan surat imbauan ini. Hal ini merupakan salah satu hasil dari Rakernas MUI di Nusa Tenggara Barat beberapa waktu lalu.

"Jadi begini, kami menandatangani atau membuat seruan itu karena doa itu adalah ibadah, misalnya saya terangkan salam, 'Assalamualaikum' itu doa, salam itu termasuk doa dan doa itu ibadah," kata Kiai Somad kepada detikcom di Surabaya, Minggu (10/11).

Sementara itu, MUI Pusat juga turut mendukung imbauan MUI Jatim ini. Sebab, MUI Pusat menilai hal ini terkait dengan dimensi teologis.

"Bagus. Karena di dalam setiap doa itu dalam Islam ada dimensi teologis dan dimensi ibadahnya. Adanya fatwa dari MUI Jatim ini menjadi penting karena, dengan adanya fatwa tersebut, maka umat tidak bingung sehingga mereka bisa tertuntun secara agama dalam bersikap dan dalam membangun hubungan baik dengan umat dari agama lain," kata Sekjen MUI Anwar Abbas kepada wartawan, Minggu (10/11/2019)

Salam semua agama yang biasa dipakai pejabat adalah Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu, Salam Sejahtera bagi Kita Semua (salam umat Kristiani), Om Swastyastu (salam umat Hindu), Namo Buddhaya (salam umat Buddha), dan Salam Kebajikan (salam umat Konghucu). Semua salam hampir selalu diucapkan oleh sejumlah pejabat dalam acara resmi. Tak terkecuali Presiden Jokowi. Berikut ini arti beberapa salam itu dan penjelasannya:

1. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu (salam umat Islam)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu dalam alam agama Islam berasal dari bahasa Arab. Artinya, semoga keselamatan dan rahmat Allah serta keberkahanNya terlimpah kepada kalian. Muslim yang mendengar salam ini akan membalas Waalaikumsalam warahmarullahi wabarakatuh yang artinya dan semoga keselamatan dan rahmat Allah serta keberkahanNya terlimpah juga kepada kalian.

Dalam buku 'The Secrets Of Salam: Rahasia Ucapan Salam Dalam Islam' karya Dr. Abdurrahman Misno BP, makna Assalamualaikum juga berarti doa. Salam ini bukan hanya diucapkan oleh manusia saja, melainkan juga diucapkan oleh para malaikat untuk keselamatan manusia. Disebutkan pula, dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, mereka yang mengucapkan salam dan membalasnya akan mendapatkan pahala.

2. Salam Sejahtera bagi Kita Semua (salam umat Kristiani)

'Salam Sejahtera bagi Kita Semua' merupakan salam yang ada dalam agama Kristen. Alif Danya Munsyi atau Remy Sylado mencatat bahwa kata 'sejahtera' muncul dalam beberapa kitab Injil, seperti Yohanes dan Lukas.

Salam sejahtera ini sendiri juga pernah diucapkan oleh Yesus Kristus. Artinya, salam kesejahteraan dalam naungan Allah.

3. Om Swastyastu (salam umat Hindu)

'Om Swastyastu' adalah salam yang ada dalam agama Hindu. Dalam buku 'Mutiara dalam Budaya Hindu Bali' yang ditulis oleh IB Putu Bangli, 'Om Swastyastu' artinya 'semoga dalam keadaan selamat atas karunia dari Hyang Widhi'. Hyang Widhi adalah Tuhan yang diyakini oleh umat Hindu.

4. Namo Buddhaya (salam umat Buddha)

'Namo Buddhaya' ialah salam dalam agama Buddha. Sebagaimana dicatat oleh Mahmud Manan dalam buku 'Transformasi Budaya Unsur-unsur Hinduisme dan Islam pada Akhir Majapahit', 'Namo Buddhaya' mulanya kerap disampaikan dengan pengucapan 'om namas siwaya namo buddhaya', yang artinya hormat kepada Siwa dan Buddha. Namun, dalam perjalanannya, 'Namo Buddhaya' diucapkan terpisah.

5. Salam Kebajikan (salam umat Konghucu)

Sedangkan 'Salam Kebajikan' merupakan salam yang ada dalam agama Konghucu. Dalam buku 'Keimanan dalam Agama Konghucu: Suatu Tinjauan Teologi dan Peribadahannya' karya Hendrik Agus Winarso, dijelaskan bahwa kebajikan merupakan prinsip keimanan dalam ajaran Konghucu.

Salam ini dalam bahasa China--negara tempat lahirnya agama Konghucu, sering diucapkan Wei De Dong Tian--berarti 'hanya kebajikan Tuhan berkenan'. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita