Menteri di 4 Negara Ini Mengundurkan Diri gegara Listrik Padam

Menteri di 4 Negara Ini Mengundurkan Diri gegara Listrik Padam

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Listrik padam di hampir sebagian besar wilayah Jabodetabek pada Minggu, 4 Agustus 2019, telah membuat masyarakat gelisah. Terputusnya aliran listrik sejak Minggu siang hingga malam telah berdampak pada sistem transportasi dan terhambatnya sambungan komunikasi.

Peristiwa listrik padam pada hari Minggu itu mengingatkan pada sejumlah kejadian di empat negara, dimana akibat mati lampu pejabat setingkat menteri mengundurkan diri. Berikut empat menteri yang mundur karena listrik padam :

1. Menteri Ekonomi Korea Selatan, Choi Joong-kyung 

Dikutip dari koreatimes.co.kr, Choi mengajukan diri untuk mundur sebagai bentuk pertanggung jawabannya setelah listrik pada secara nasional pada 15 September 2011. Presiden Korea Selatan yang berkuasa saat itu, Lee Myung-bak, menerima pengunduran diri Choi kendati menyayangkan karena Choi harus mengambil tanggung jawab moral walau pun dia tidak memiliki akuntabilitas secara langsung.

Mantan Kepala Perusahaan Listrik Negara Korea Selatan atau KEPCO, Kim Ssang-su, berulang kali menjelaskan harga listrik yang murah telah menjadi salah satu alasan pemadaman listrik secara nasional pada 15 September 2011 karena dengan harga murah itu penggunaan listrik naik, khususnya di kalangan usaha. Kim juga mengundurkan diri sebagai Kepala KEPCO menjelang berakhirnya masa jabatannya.

2. Menteri urusan Listrik Irak, Karim Waheed

Waheed mengundurkan diri sebagai Menteri urusan Listrik Irak pada 17 November 2014 menyusul gelombang protes karena kurangnya pasokan lisrik yang sudah terjadi selama bertahun-tahun, padahal Waheed sudah berjanji akan memperbaiki situasi ini.

Dikutip dari foxnews.com, Senin, 5 Agustus 2019, Waheed mengumumkan pengunduran dirinya setelah aksi unjuk rasa di sejumlah jalan utama selama tiga hari berturut-turut di wilayah selatan Irak yang kaya minyak di mana pada musim panas yang luar biasa panas dan lembab telah meningkatkan ketegangan karena pemadaman listrik.

3. Menteri Ekonomi Taiwan, Lee Chih-kung

Dikutip dari asia.nikkei.com, Senin, Lee melepaskan jabatannya pada Selasa malam, 16 Agustus 2017 atau persis setelah listrik padam besar-besaran sehingga berdampak pada 13 juta rumah tangga di penjuru Taiwan. Perusahaan raksasa seperti pembuat chip iPhone dan Advanced Semiconductor Engineering juga terdampak akibat pemadaman listrik ini.

Pemadaman listrik muncul ketika perusahaan minyak milik negara CPC mengalami sejumlah gangguan saat menggantikan suplai listrik pada sebuah sistem pengiriman gas alam ke sebuah Pembangkit Listrik milik negara. Listrik padam secara bergiliran telah membuat jutaan masyarakat Taiwan tak bisa menggunakan akses energi selama masalah ini diperbaiki.

Lee, pejabat senior di CPC dan Taiwan Power telah meminta maaf atas hal ini kepada masyarakat atas kejadian ini atau sebelum Lee mengumumkan pengunduran dirinya.

4. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Turki, Taner Yldz

Pada 6 April 2015, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Turki, Taner Yldz, mengumumkan pengunduran diri setelah sepekan sebelumnya terjadi pemadaman listrik secara nasional di negara itu. Yldz menyebut listrik padam karena ada error pada jaringan lisrik dan mismanagemen atau salah kelola.

Dikutip dari dailysabah.com, misteri listrik padam secara nasional secara bergiliran telah membuat jutaan masyarakat Turki hidup tanpa listrik selama berjam-jam. Transportasi umum seperti metro dan tram di ibu kota Ankara dan Istanbul, terhenti.

Kerja lampu lalu lintas pun berhenti, beberapa orang terjebak di dalam lift akibat listrik padam. Beberapa pabrik terpaksa menghentikan produksi karena tidak cukup pasokan listrik. Jaringan telepon juga mengalami gangguan. [tc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita