Khawatir Ancaman Teroris, Spanyol Ikuti Jejak AS Tolak Kemerdekaan Sahara Barat

Khawatir Ancaman Teroris, Spanyol Ikuti Jejak AS Tolak Kemerdekaan Sahara Barat

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Spanyol jadi negara berikutnya yang menyatakan penolakannya terhadap pembentukan negara Sahara Barat. Spanyol mengikuti keputusan yang dilakukan Amerika Serikat (AS) beberapa waktu lalu.

Keputusan Spanyol tersebut diungkap Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Spanyol, Josep Borell ketika menghadiri upacara pelantikan presiden terpilih Mauritania, Mohamed Ould Cheikh El Ghazouani di Nouakchott, Mauritania, Kamis (15/8).

Menurut Borell kepada para petinggi Mauritania, alasan utama Spanyol menolak pembentukan negara baru di antara Maroko dan Mauritania itu karena adanya kekhawatiran serius terhadap ancaman dari kelompok teroris.


"Bagi Spanyol, perbatasan Maroko dan Mauritania membutuhkan upaya kedua negara untuk mengumpulkan pasukan gabungan dengan tugas memantau lalu lintas jalan yang padat dan sirkulasi barang antara Eropa, Maroko, dan seluruh Afrika," tulis koran Maroko yang dikutip Morocco World News, Rabu (14/8).

Spanyol juga dikabarkan sempat mengecam Aljazair karena "kesalahan karakterisasi" dan "kesalahpahaman" posisinya di Sahara Barat. Aljazair memang termasuk negara yang mendukung organisasi pergerakan kemerdekaan Sahara Barat, Polisario.

Namun, kecaman tersebut disanggah oleh Duta Besar Spanyol untuk Aljazair yang mengatakan bahwa Aljazair dan Spanyol "punya pandangan sama" tentang masalah Sahara Barat.

Beberapa waktu lalu, AS telah lebih dulu mengumumkan penolakan mereka soal pembentukan negara baru di Afrika. AS bahkan mendukung Maroko menerapkan rencana Otonomi Khusus terhadap Sahara Barat yang merupakan bekas wilayah jajahan Spanyol. (Rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita