Fahri Hamzah: Jokowi Harus Ambil Langkah Luar Biasa untuk Papua

Fahri Hamzah: Jokowi Harus Ambil Langkah Luar Biasa untuk Papua

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyatakan Presiden Joko Widodo harus melakukan langkah-langkah luar biasa dalam menyikapi situasi terkini di Papua.

Menurut Fahri, Presiden Jokowi tidak cukup hanya mengeluarkan imbauan datar untuk menenangkan suasana hati masyarakat di Bumi Cenderawasih.

Hal itu disampaikan Fahri untuk merespons pernyataan pers terbaru Presiden Jokowi di sela-sela menonton pergelaran wayang kulit di Alun-alun Kota Purworejo, Jawa Tengah, Kamis malam (29/8).

Menurut Fahri, perkembangan terbaru di Papua itu sesungguhnya memerlukan langkah-langkah yang luar biasa dari presiden. Tidak bisa presiden hanya mengeluarkan imbauan-imbauan yang datar.

“Dalam situasi sekarang harus ada pesan yang sampai ke hati masyarakat khususnya di Papua yang menganggap bahwa ada yang tidak beres dalam cara kita melihat Papua,” ucap Fahri.

Oleh karena itu, lanjut legislator asal Nusa Tenggara Barat ini, presiden harus mewakili seluruh bangsa Indonesia, menjelaskan secara gamblang rencana-rencananya ke depan dan tindakan-tindakan yang seharusnya sudah diambil dan akan diambil dalam rangka kembali membangun kepercayaan masyarakat.

"Ya sambil mendengar apa yang sekarang dalam jangka pendek, dituntut oleh masyarakat, dan lalu kemudian kita mencoba membangun pengertian jangka panjang tentang keadaan kita.

Jika presiden terlalu datar membuat pernyataan, sementara orang sudah bertindak jauh, termasuk pihak-pihak yang mencoba menginternasionalisasi persoalan ini, nanti kita menyesal karena terlambat," tutur Fahri.

Untuk itu, dia mendorong Presiden ketujuh RI tersebut mengambil langkah-langkah yang luar biasa, karena persoalan ini bukan persoalan kecil. Fahri meyakini masalah ini ada akar terdalamnya, dan akar terdalamnya itu ada dalam hati yang tidak mudah dibaca secara kasat mata.

“Inilah tugas berat pemimpin Indonesia karena memiliki luas wilayah dan disparitas, baik fisik maupun non-fisik yang tidak kecil. Jarak antara Jakarta dan Papua itu tidak saja mengandung jarak fisik, tetapi juga jarak lain termasuk pskologis. Semuanya harus dijembatani dengan rencana-rencana yang luar biasa,” katanya.

Bila pemerintah tidak sanggup, tambahnya, Fahri mengingatkan bahwa banyak pihak yang bermain di kasus Papua. Terutama pihak internasional yang selalu ingin agar kedamaian di Papua itu, dan stabilitas di Papua itu tidak pernah selesai," tandas salah seorang deklarator Garbi itu. [nn]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita