Andi Arief Ngetweet Setan Gundul Sesatkan Prabowo, Ini Kata BPN

Andi Arief Ngetweet Setan Gundul Sesatkan Prabowo, Ini Kata BPN

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Wasekjen Partai Demokrat (PD) Andi Arief bercuit soal 'setan gundul' yang menurutnya memberikan informasi sesat kepada Prabowo Subianto. Apa kata Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno?

"Mengenai setan gundul yang disampaikan bang Andi Arief, saya terus terang tidak tahu. Yang saya ketahui bahwa koalisi ini terdiri dari Gerindra, Demokrat, PKS, PAN, dan Berkarya ini masih solid dan punya komunikasi yang baik," kata juru bicara BPN, Andre Rosiade, kepada wartawan, Senin (6/5/2019).

Andre mengatakan Gerindra, PAN, PKS, Demokrat dan Berkarya merupakan pemimpin di Koalisi Indonesia Adil Makmur. Jika memang ada hal yang ingin ditanyakan, Andre berharap itu sebaiknya disampaikan langsung di forum internal.

"Dan koalisi lima parpol inilah yang memimpin di BPN. Harapan saya kalau ada pertanyaan dari kader koalisi, hal ini lebih baik disampaikan di forum internal, bukan di medsos," sebut Andre.

Sebelumnya diberitakan, Andi Arief bercuit soal 'setan gundul' yang muncul di tengah perjalanan perjuangan Koalisi Indonesia Adil Makmur pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Andi mengatakan 'setan gundul' itu memberikan masukan kepada Prabowo yang menurut dia sesat.

Andi mengatakan Partai Demokrat hanya ingin melanjutkan koalisi dengan partai-partai politik pengusung Prabowo-Sandi yakni Gerindra, PAN, PKS dan Berkarya serta rakyat, bukan 'setan gundul'. Jika si 'setan gundul' masih hadir, Andi mengancam Demokrat bakal memilih jalan sendiri.

"Dalam Koalisi Adil Makmur ada Gerindra, Demokrat, PKS, PAN, Berkarya, dan rakyat. Dalam perjalanannya muncul elemen setan gundul yang tidak rasional, mendominasi dan cilakanya Pak Prabowo mensubordinasikan dirinya. Setan gundul ini yang memasok kesesatan menang 62 persen," kata Andi Arief. Cuitan ini disampaikan Andi Arief kepada wartawan dalam bentuk tangkapan layar. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita