Senjata Pelaku Teror Masjid di New Zealand Bertuliskan Nama-nama, Ini Artinya

Senjata Pelaku Teror Masjid di New Zealand Bertuliskan Nama-nama, Ini Artinya

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Salah satu pelaku penembakan brutal di dua masjid di New Zealand (Selandia Baru), Brenton Tarrant (28), menuliskan nama sejumlah orang di senjatanya. Apa artinya?

Dilansir dari Metro.co.uk, Sabtu (16/3/2019), Brenton Tarrant menuliskan sejumlah nama pelaku pembunuhan massal di masa lalu, dilengkapi di mana kota lokasi pembunuhan tersebut. 

Metro melaporkan, melalui akun Twitter @BrentonTarrant yang kini telah di-blokir, Tarrant sempat memposting sejumlah foto dan juga live videonya saat peristiwa. Tampak nama-nama bertuliskan tulisan 'tinta' warna putih di sekujur senjatanya. Selain nama dan lokasi, Tarrant juga menyertakan pesan-pesan rasis.

Beberapa nama yang dia tulis di senjatanya antara lain: 

1. Wina 1683 - Pertempuran Wina antara orang Kristen dan Turki
2. Feliks Kazimierz Potocki - seorang pemimpin militer Polandia yang secara teratur berperang melawan Tatar dan Turki
3. Josué Estébanez - seorang korban pembunuhan Spanyol
4. Acre 1189 - Pengepungan Acre ketika Raja Guy dari Yerusalem bentrok dengan Saladin, pemimpin Muslim di Suriah dan Mesir
5. Iosif Gurko - marhsal lapangan Rusia selama Perang Rusia-Turki
6. Sigismund dari Luksemburg - Emporer Romawi, Raja Hongaria, Kroasia, Jerman, Bohemia, dan Italia pada pergantian abad ke-15
7. Sebastiano Venier - pemimpin dalam Pertempuran Lepanto melawan Turki pada 1571
8. Marcantonio Colonna - Laksamana armada Kepausan di Pertempuran Lepanto
9. Khotyn 1621 - pertempuran di mana Polandia menahan Turki
10. Vac 1684 - pertempuran antara Kekaisaran Ottoman dan Kekaisaran Romawi Suci

Perdana Menteri (PM) Selandia Baru, Jacinda Ardern, mengecam keras penembakan brutal di dua masjid yang ada di Christchurch yang menewaskan total 40 orang. Dengan tegas, PM Adern menyebut penembakan brutal ini sebagai serangan teroris.

"Sudah jelas bahwa ini sekarang hanya bisa disebut sebagai sebuah serangan teroris," ucap PM Ardern dalam konferensi pers seperti dilansir Reuters, Jumat (15/3/2019). 

Disebutkan PM Ardern bahwa serangan ini tampaknya direncanakan dengan matang. Dia juga menyebut bahwa Selandia Baru dipilih sebagai lokasi serangan karena nilai-nilai multikulturalnya yang kuat.[dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita