Pernyataan "Bodoh Banget Kita" Bukti Jokowi Gagal Total

Pernyataan "Bodoh Banget Kita" Bukti Jokowi Gagal Total

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pernyataan Presiden Joko Widodo "bodoh banget kita" terkait transaksi berjalan dan neraca perdagangan yang masih defisit, merupakan salah satu alasan kuat bagi rakyat untuk melakukan pergantian presiden pada Pilpres 2019.

Presidium Persatuan Pergerakan, Andrianto mengatakan, neraca perdagangan yang masih defisit merupakan bukti kinerja tim ekonomi pemerintahan Jokowi gagal total.

"Artinya tim ekonominya gagal total. Dari semua neraca perdagangan pada lampu merah semua. Menunjukan kinerja yang jeblok. Faktanya ekonomi jalan di tempat," katanya saat berbincang dengan redaksi, Rabu (13/3).

Meskipun tim ekonomi pemerintah gagal total, menurut aktivis mahasiswa tahun 1998 ini, yang paling pantas dipersalahkan tetaplah Jokowi selaku pemimpin tertinggi.

"Jokowi yang harus dipersalahkan. Garis neoliberal dan lemahnya leadership jadi faktor utamanya," tandasnya.

Jokowi sudah memimpin lebih dari empat tahun. Semestinya dakam kurun waktu itu dia sudah mampu memperbaiki ekonomi bangsa. Dengan demikian, tidak ada cara lain, Jokowi harus dikalahkan pada Pilpres 17 April nanti.

"Hanya itu (ganti presiden) solusinya," pungkas Andrianto.

Pada Rakornas Investasi di ICE BSD, Banten, Selasa kemarin (12/3), Jokowi mengeluhkan tentang defisitnya transaksi berjalan dan neraca perdagangan. Padahal kunci dari dua masalah itu sudah diketahui, yakni investasi dan ekspor. 

Untuk menanggulangi masalah tersebut, Jokowi memerintahkan kepada semua jajarannya di pusat maupun di daerah untuk mempermudah proses usaha.

"Tahu kesalahan kita, tahu kekurangan kita, rupiahnya berapa defisit kita tahu, kok enggak kita selesaikan, bodoh banget kita kalau seperti itu," sesal Jokowi. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita