Orang Nasdem Mendadak Kompak Mengasihani Ratna Sarumpaet, Ada Apa?

Orang Nasdem Mendadak Kompak Mengasihani Ratna Sarumpaet, Ada Apa?

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Tersangka kasus kebohongan aktivis sosial Ratna Sarumpaet bakal segera disidang oleh pengadilan. Namun, di mata Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Irma Suryani Chaniago, kasus tersebut membuktikan bahwa kubu Prabowo Subianto seakan tidak bertanggung jawab.

Pasalnya, menurut Irma, mereka juga penyebar kebohongan luka lebam Ratna Sarumpaet. Sehingga menurut Irma, kubu Prabowo seakan menari di atas kesusahan Ratna Sarumpaet yang sekarang menjalani proses hukum.

“Bayangkan, seorang die hard dan dedengkot gerakan ganti presiden ketika tersandung kasus yang dicurigai by design, yang bersangkutan kini ditinggalkan merana sendirian,” ujar Irma saat dihubungi, Jumat (8/2).

Irma juga mengaku respek dengan Ratna Sarupaet. Karena berani mengungkapkan kebohongan yang diciptakannya sendiri.‎ Sehingga, anak buah Surya Paloh ini, masyaraat juga bisa tahu yang dahulu membuat gaduh ternyata adalah kebohongan yang disusun rapi.

“Semoga rakyat Indonesia bisa terbuka mata hatinya dan bisa menilai apa dan siapa mereka,” ujarnya.

Terpisah, Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma’ruf Amin, Johnny G Plate menilai, kasus hoaks Ratna ini sangat merusak demokrasi apalagi ada kubu 02 yakni Prabowo-Sandiaga Uno yang ikut-ikutan mendorong.

Memang, kata dia, sebagai pribadi Ratna menjalankan hukuman sesuai proses hukum. Tapi, persoalannya bukan Ratna pribadi. Diduga ini hoaks politik, rekayasa politik yang menggunakan Ratna dengan sengaja atau tidak sengaja ikut mengambil bagian didalamnya melibatkan kubu Prabowo.

“Itu yang menjadi persoalan hoaks. Ini rusak demokrasi kita, rusak pilpres kita gara-gara ada paslon yang ikut-ikut terhubungkan dengan Ratna,” katanya.

Sekadar informasi, ‎kasus hoaks Ratna bermula dari foto lebam wajahnya yang beredar di media sosial. Sejumlah tokoh mengatakan Ratna dipukuli orang tak dikenal di Bandung, Jawa Barat.

Namun, tiba-tiba Ratna mengklarifikasi kalau berita penganiayaan terhadap dirinya itu bohong. Ratna mengaku mukanya lebam habis menjalani operasi plastik. Akibatnya, polisi memeriksa sejumlah orang sebagai saksi terkait kasus hoaks Ratna.

Antara lain Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi yakni Nanik S Deyang, Koordinator Juru Bicara Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yakni Dahnil Anzar Simanjuntak.

Kemudian Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal, mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, purti Ratna yakni Atiqah Hasiholan dan salah satu karyawan Ratna yaitu Ahmad Rubangi.

Atas kebohongan tersebut, Ratna dijerat Pasal 14 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dan Pasal 28 juncto Pasal 45 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). [JP]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita