Janji Jokowi ke Tenaga Penyuluh Pertanian jadi ASN Hanya <i>Lips Service</i> di Tahun Politik

Janji Jokowi ke Tenaga Penyuluh Pertanian jadi ASN Hanya Lips Service di Tahun Politik

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ketua Garda PAS Wibisono mengomentari tentang janji Presiden Joko Widodo untuk mengangkat Tenaga Harian Lepas (THL) Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (TBPP) menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam pekan depan adalah lips service di tahun politik.

"Besok saya panggil Menpan RB, Selasa libur. Rabu atau Kamis saya sudah mengetahui," kata Presiden saat acara pertemuan dengan THL TBPP di GOR Jatidiri Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/2/2019).

Pada kesempatan itu, Jokowi bahkan secara jujur mengakui baru mengetahui ada problem THL di dunia pertanian. Sebab yang selama ini ia pahami hanya persoalan serupa untuk guru dan bidan yang sedang diselesaikannya satu persatu.

Ia menegaskan, tidak bisa memberikan langsung jawaban yang akan memuaskan karena harus melihat dahulu prosedur dan aturan yang terkait persoalan tersebut.

 "Saya ngomong apa adanya. Baru di sini tadi saja saya masih minta penjelasan. Saya tidak bisa ngomong langsung menyenangkan. Saya harus bicara masalah prosedur yang harus dilalui, namun percayalah kita ingin selesaikan masalah-masalah yang ada. Namun jangan dipaksa saya jawab sekarang. Ini masalah yang sekarang saya sudah mengerti," katanya.

Menurut Wibisono bahwa saat ini Indonesia masih membutuhkan setidaknya 40.000 tenaga penyuluh lapangan. Sementara jumlah THL saat ini sebanyak 17.000 dan mereka mengharapkan untuk bisa diangkat menjadi ASN.

Namun, ia menegaskan, untuk persoalan pengangkatan ASN memerlukan payung hukum bisa melalui Perpres atau Keppres. Tetapi hal itu, kata Wibisono, harus dilihat dengan seksama jangan sampai bertentangan dengan Undang undang yang belaku.

''Meski begitu persoalan tenaga penyuluh pertanian ini sangat diperlukan untuk menunjang Kedaulatan pangan terutama swasembada beras yang berkelanjutan,'' pungkas Wibisono. [HT]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita