Pengamat ini Heran, SBY Diam Terkait Cuitan 7 Kontainer Andi Arief

Pengamat ini Heran, SBY Diam Terkait Cuitan 7 Kontainer Andi Arief

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno mengaku heran Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memilih diam terkait kasus cuitan 7 kontainer suara tercoblos oleh Wasekjen Demokrat Andi Arief.

Dia pun menduga, hal ini sebagai strategi politik baru Partai Demokrat di Pemilu 2019.

“Hanya saja strategi itu dengan hoaks. Karena, serangan politik kebohongan justru kontraproduktif dan paradoks dengan politik SBY dan bisa merugikan Demokrat,” kata Adi Prayitno, Selasa (8/1/2018) malam.

Strategi itu, kata Adi, karena kesantunan politik SBY selama ini ternyata tak cukup untuk mempertahankan eksistensi dan elektabilitas Demokrat. 

“Kecenderungan arah mata angin politik 2019 tak memihak Demokrat. Karenanya, perlu strategi lain yang lebih nendang ke publik,” ujarnya. 

Selama ini, lanjut Adi, Demokrat cenderung bermain aman, namun kini mencoba menggunakan strategi ganda. 

“Di satu sisi tetap berteguh pada narasi ketokohan SBY yang santun dan cool. Tapi, di sisi lain menyerang sebagai bagian peneguhan eksistensi Demokrat,” tambahnya.

Karena itu, menurut Adi, wajar jika SBY diam dalam kasus cuitan Andi Arief tersebut. 

“Dengan kasus Andi Arief itu, maka Demokrat banyak dibicarakan publik, dan dengan begitu publik diharapkan bisa dikonsolidasi untuk memilih Demokrat di pemilu 2019,” ungkapnya.

Adi menambahkan, yang pasti setiap partai selalu ada orang bertipikal seperti Andi Arief, yakni striker tunggal yang siap bertarung di barisan depan.

”Fungsinya banyak. Salah satunya untuk menyerang lawan politik secara sporadis. Secara politik boleh saja, namun paradoks jika amunisi diskursus yang dibangun dengan hoaks,” pungkasnya. [TS]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita