PDIP Akui Jokowi Didanai Adik Prabowo di Pilgub DKI: Itu Gotong Royong

PDIP Akui Jokowi Didanai Adik Prabowo di Pilgub DKI: Itu Gotong Royong

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Kubu Prabowo Subianto menyebut capres petahana Joko Widodo sempat meminta uang kepada adik kandung eks Danjen Kopassus itu, Hashim Djojohadikusumo, saat Pilgub DKI 2012. PDIP sebagai salah satu pengusung Jokowi menanggapi santai.

Soal dana bantuan untuk Jokowi dari kubu Prabowo, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto tidak membantahnya.

"Semuanya kan karena gotong royong. Kami juga bergotong royong, dana saksi saat itu kami juga gotong royong," ungkap Hasto di Stasiun Duren Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (19/1/2019), dikutip dari detikcom.

Pada Pilgub DKI Jakarta 2012, Jokowi berpasangan dengan Ahok yang ketika itu merupakan kader Gerindra. Pasangan tersebut diusung oleh PDIP bersama dengan Gerindra. Kedua partai akhirnya berpisah jalan saat Jokowi maju di Pilpres 2014 melawan Prabowo.

Soal dana bantuan untuk Jokowi di Pilgub 2012 tersebut kembali diungkit Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga sebagai respons pernyataan Jokowi yang mengaku tak mengeluarkan uang saat maju sebagai cagub. Anggota Direktorat dan Media BPN Prabowo-Sandiaga, Nicholay, menyebut Jokowi meminta uang kepada Hashim untuk Pilgub DKI.

Ia bercerita, Jokowi meminta bantuannya agar diperkenalkan dengan Hashim. Jokowi kemudian bertemu dengan Hashim dan memaparkan keberhasilannya sebagai wali kota. Hashim pun tertarik kepada Jokowi, yang mengungkapkan niatnya maju sebagai Gubernur DKI.

"Ketika itu Jokowi menyatakan dia tidak punya apa-apa dan tidak punya siapa-siapa. Dan memang tidak ada satu pun pengusaha mana pun, baik pengusaha pribumi maupun pengusaha nonpribumi, yang mau mendukung Jokowi, sehingga Pak Hashim mengambil alih semuanya itu," ucap Nico.

Cerita itulah yang pada akhirnya membuat Nico menyebut bohong pernyataan Jokowi bahwa tak ada biaya politik saat Pilgub DKI. Menurut Nico, Jokowi meminta uang kepada Hashim.

"Itu puluhan miliar sampai ratusan (miliar rupiah). Jadi dia katakan tanpa biaya politik itu bohong. Saya saksi hidupnya dan ada beberapa teman saksi hidup. Kita yang mengantar duit itu, pakai tas keresek,, lo," imbuhnya. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita