Dahnil Ceritakan Pencoretan BW-Koordinator ICW dari Panelis Debat Capres

Dahnil Ceritakan Pencoretan BW-Koordinator ICW dari Panelis Debat Capres

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menceritakan pencoretan eks pimpinan KPK Bambang Widjojanto (BW) sebagai panelis debat capres oleh KPU. BPN Prabowo menyebut Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin menolak BW jadi panelis.

"Seiring dengan waktu, ternyata ada penolakan dari TKN 01 terhadap usulan nama Mas Bambang, karena mas Bambang dianggap tidak independen, pernah menjadi timses Anies Baswedan. Akhirnya kami mengalah. Tentu tidak bisa dilanjutkan apabila salah satu kubu kandidat tidak setuju," ujar Koordinator Jubir BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak lewat akun Twitter @Dahnilanzar, Sabtu (5/1/2019).

Dahnil mengatakan, BW awalnya diusulkan BPN Prabowo menjadi panelis debat. Sementara, TKN Jokowi mengusulkan Koordinator ICW Adnan Topan Husodo.

Namun karena nama BW dicoret, TKN Jokowi juga harus menganulir salah satu nama panelis yang diusulkan. Dahnil menyebut, TKN akhirnya menganulir Adnan Topan.

"Karena TKN 01 tidak setuju dengan usulan panelis kami yakni Mas Bambang, maka otomatis TKN 01 harus menganulir salah satu nama yang mereka usulkan sendiri, di mana kami setuju semua usulan nama dari TKN 01. Akhirnya, TKN 01 menganulir nama saudara Adnan Topan," kata Dahnil.

KPU sebelumnya menjelaskan bahwa pencoretan BW dan Adnan Topan adalah hasil kesepakatan masing-masing timses. Kini, nama-nama yang diketahui menjadi panelis debat capres sesi pertama adalah Ketua KPK Agus Rahardjo, eks Ketua Mahkamah Agung Bagir Manan, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik

Kemudian, guru besar hukum internasional UI Hikmahanto Juwana, pengajar hukum tata negara dan hukum administrasi negara Bivitri Susanti, serta ahli hukum tata negara Margarito Kamis.

Nama-nama tersebut akan menjadi panelis dalam debat yang digelar 17 Januari 2019. Tema debat perdana capres-cawapres adalah 'Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme'. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita