GELORA.CO - Sejak kemarin, politikus Partai Demokrat Andi Arief menyindir media televisi yang tidak memberitakan peristiwa reuni aksi 2 Desember 2016 yang berlangsung di Monumen Nasional, Jakarta Pusat, pada Minggu (2/2/2018). Andi Arief menyebutnya sebagai blokade media konvensional.
"Bahkan ada gajah di depan mata mereka tak mau bicara. Itulah blokade media konvensional televisi terhadap 212 Monas," kata Andi Arief melalui akun Twitter @AndiArief__ kemarin.
Hari ini, dia kembali menyindir dengan menyebut blokade media terhadap reuni 212 melawan laju sejarah perkembangan teknologi.
"Blokade media terhadap reuni 212 itu melawan laju sejarah perkembangan teknologi. Media menjadi konservatif atas laju media sosial," kata dia.
Dia mengatakan blokade media atas reuni 212 sama artinya ketidaksiapan menghadapi perubahan.
Andi Arief tidak menyebut nama media televisi yang disindirnya sejak kemarin. Tetapi, kemarin memang hanya TV One yang memberitakan reuni 212 secara berkesinambungan. [akr]