Rommy Ingatkan Prabowo-Sandi: Demokrat Berkuasa 10 Tahun Tak Mampu Menang di Jateng

Rommy Ingatkan Prabowo-Sandi: Demokrat Berkuasa 10 Tahun Tak Mampu Menang di Jateng

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy menilai rencana pemindahan posko pemenangan Prabowo-Sandi ke Jawa Tengah hanya gimik (gimmick) atau hal yang lucu.

Menurut pria yang akrab Rommy ini sejak lama wilayah tersebut menjadi basis massa partai politik tertentu. Bahkan, dia membandingkan dengan Partai Demokrat yang telah berkuasa selama 10 tahun tak mampu menguasai Jawa Tengah.

"Saya melihat itu strategi 'political gimmick' saja karena kita tahu persis, ketika Partai Demokrat berkuasa 10 tahun tidak mampu menjadi pemenang di Jateng," kata Romahurmuziy atau Rommy di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (13/12).

Dia menilai "political gimmick" itu untuk membuat atau memancing Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf tidak berkonsentrasi di basis Prabowo-Sandi yaitu di Jawa Barat, Banten, dan beberapa provinsi di Sumatera.

Rommy mengatakan pihaknya akan melihat pergerakan di lapangan apakah yang mereka siapkan sebagai basis pertahanan untuk penetrasi dari Jateng dan itu serius atau sekadar main main.

"Kalau hanya sekadar menyewa rumah untuk dijadikan sebuah pusat pemenangan, itu bukan berarti keseriusan. Itu hanya bagian dari penyempurannan gimik," ujarnya.

Dia menilai wilayah Jateng dari dulu sudah memiliki kedekatan ideologis dengan parpol tertentu. Selain itu, menurut dia, PDI Perjuangan dan PKB sebagai parpol pemenang urutan pertama dan kedua di Jateng pada Pemilu 2014 berada di pihak Jokowi.

"Kalau Prabowo-Sandi menyampaikan hal itu mengacu pada hasil perolehan Pilkada Jateng, itu sangat salah karena mereka mendapatkan kemenangan disebabkan PKB bergabung dalam koalisi yang mengusung Sudirman Said-Ida Fauziyah," ujarnya.

Dia mengatakan saat ini PKB berada di pihak Jokowi, bersama PDI Perjuangan, PPP, dan Golkar yang memiliki suara besar di Jateng.

Selain itu dia mengatakan saat ini TKN Jokowi-Ma'ruf sedang berkonsentrasi memutar haluan daerah pemenangan karena di Pemilu 2014, Jokowi kalah di 10 provinsi yaitu empat di Pulau Sumatera, Jawa Barat, Banten, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Kami lebih berkonsentrasi untuk memutar haluan kekalahan di Pemilu 2014 menjadi kemenangan dan alhamdulillah berdasarkan survei yang terus kita lakukan secara periodik angka-angka di 10 provinsi sudah 6 yang berbalik, jadi tinggal 4 provinsi yang Pak Jokowi harus bekerja keras untuk memutar, misalnya Sumatera Barat," katanya.

Menurut dia, dalam setiap peperangan, tidak harus menang di setiap medan sehingga kalau ada 34 provinsi, lalu ada dua atau empat provinsi yang belum berhasil dimenangkan Jokowi, itu hal biasa.

Dia mengakui TKN Jokowi-Ma'ruf lebih berkonsentrasi pada provinsi-provinsi besar seperti Jabar dan Banten karena NTB, Kalimantan Selatan, serta Gorontalo situasi politik sudah berbalik yaitu mendukung Jokowi.[akr]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA