Viral Anak Berorasi di Aksi Bela Tauhid 211, KPAI Minta Bawaslu Usut

Viral Anak Berorasi di Aksi Bela Tauhid 211, KPAI Minta Bawaslu Usut

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Beredar video di media sosial yang menampilkan seorang anak memakai pakaian baju koko dan bersuara lantang tengah berorasi. Pada penggalan video tersebut, anak ini menyatakan bahwa akan tetap membela kalimat Allah.

Aksi yang telah viral ini diduga terjadi pada saat Aksi Bela Kalimat Tauhid pada Jumat (2/11) lalu. Mirisnya nampak banyak orang dewasa yang membiarkan anak-anak ikut dalam aksi yang seharusnya belum boleh dilakukan.

Tak hanya berorasi membela Kalimat Tauhid, anak tersebut nyatanya juga berkampanye. Diakhir video anak tersebut mengucapkan beberapa kalimat pantun. Hal ini menjadi miris karena anak tersebut menyatakan untuk memilih salah satu pasangan calon dalam Pemilihan Presiden 2019.

"Makanya sebelum saya tutup, saya ada pantun saudara, tapi semua pada bilang cakep," tuturnya dengan semangat.

"Jalan-jalan ke Kelapa Dua jangan lupa mampir ke toko sepatu. Eh lu pada jangan lupa pilih nomor 2, lupain yang nomor 1. Takbir," teriaknya.

Melihat hal tersebut, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan pandangan atas terjadinya aksi anak yang berorasi terkait Pemilihan Presiden 2019. Hal ini sangat disayangkan atas dugaan penyalahgunaan anak untuk kepentingan politik.

Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti melihat aksi yang melibatkan anak saat aksi bela Tauhid pada Jumat (2/11), cukup memprihatinkan.  KPAI menyatakan mendapat link video berdurasi sekitar 1 menit yang diterima KPAI pada sabtu (3/11) dari seorang pengadu.

"Kami menilai bahwa video tersebut sudah memenuhi unsur penyalahgunaan anak dalam kegiatan politik. Untuk itu, KPAI mendorong Bawaslu mengusut sesuai dengan tugas dan kewenangan yang dimiliki," tegas Retno dalam keterangannya, Senin (5/11).

Dari pengamatan KPAI, dalam video tersebut terlihat seorang anak laki-laki sedang berorasi dengan berapi-api. Ananda berusia sekitar 10-11 tahun, diawal video ada tulisan 'Orator Termuda Di dunia'.

"Video tersebut merupakan unggahan dari Instagram dengan nama @keadilansemu_reborn, yang tampaknya diambil dari Instagram @generasipejuang," tutur Retno 

Retno pun menyesalkan aksi Bela Kalimat Tauhid disisipi pesan kampanye politik dan dikaitkan dengan Pemilihan Presiden. Diduga kuat menggunakan anak-anak sebagai juru kampanye. "Anak-anak seharusnya tidak dilibatkan dalam kepentingan politik oleh pihak manapun," ucapnya.

Sebelumnya, sebuah video di Instagram yang diunggah oleh akun @generasipejuang, tercantum nama yang diduga nama anak tersebut. Pada awal video anak tersebut menyebutkan kata-kata pembelaan yang menjadi maksud dan tujuan aksi dilakukan.

Namun yang mengejutkan adalah ketika anak tersebut mengucapkan beberapa kalimat pantun. Hal ini menjadi miris karena anak tersebut menyatakan untuk memilih salah satu pasangan calon dalam Pemilihan Presiden 2019. [jpc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita