Ma’ruf Amin Tak Akan Minta Maaf soal Pernyataan Buta dan Tuli

Ma’ruf Amin Tak Akan Minta Maaf soal Pernyataan Buta dan Tuli

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin, tak akan meminta maaf terkait pernyataan 'buta' dan 'tuli' yang dianggap menyinggung para penyandang disabilitas. Ma'ruf menilai ucapannya sengaja dipolitisasi pihak-pihak tertentu.

“Wong enggak menyinggung mereka (penyandang disabilitas), kok minta maaf. Saya enggak menyinggung siapa-siapa,” kata Ma’ruf di Jalan Situbondo, Jakarta, Rabu, (14/11).

Akibat pernyataan itu, Ma’ruf didemo sejumlah massa di depan Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI). Bahkan ucapannya juga berbuntut laporan ke Bawaslu oleh sekelompok orang yang tergabung dalam Advokat Senopati 08 dan Tim. Namun, Ma’ruf menegaskan, pernyataannya tak bermaksud menyinggung fisik, melainkan merujuk pada istilah 'buta hati'.

“Lah 'kan bukan budek (tuli) dalam arti fisik. Budek, buta, itu 'kan dia melihat tapi tidak melihat. Dia mendengar tapi tidak, jadi bukan fisiklah. 'Kan sudah pernyataan dari pihak pembela itu. Itu enggak ada masalah lah,” tutur Ma’ruf.

Ucapan Ma'ruf dilontarkan saat menyambangi Rumah Aspirasi, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (10/11). Dalam sambutannya, Ma'ruf menanggapi kritik berbagai pihak terkait kinerja Jokowi selama menjabat presiden.

"Hanya yang matanya buta, hanya yang telinganya budek, yang tidak melihat dan mendengar tentang ini (kinerja Jokowi), makanya harus dibukakan matanya, harus dilubangi telinganya," ujar Ma'ruf.

"Bahkan saya dengar dari Gubernur Papua Barat, katanya mereka sudah merasakan itu. Karena itu jika ditanya jalan ini punya siapa, punya Pak Jokowi. Dana desa ini punya siapa, punya Pak Jokowi. Karena pak Jokowilah, pembangunan di daerah ini maju," tuturnya. [kum]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita