Jokowi Akui Elektabilitasnya di Lampung Rendah, Beredar Surat Mobilisasi Massa ASN

Jokowi Akui Elektabilitasnya di Lampung Rendah, Beredar Surat Mobilisasi Massa ASN

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Sejumlah agenda telah dipersiapkan untuk menyambut kunjungan Presiden Jokowi di Bandar Lampung. Diketahui, Presiden berada di Lampung sejak Jumat-Sabtu (23-24/11/2018).

Berdasarkan agenda, jadwal kunjungan Presiden Jokowi ke Lampung akan dimulai dengan mengunjungi Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng).

Selanjutnya, Jokowi akan ke Kabupaten Lampung Timur (Lamtim), Metro, dan Bandar Lampung. Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menggelar acara kenegaraan pada hari pertama kunjungan ke Lampung.

Sementara pada hari kedua, acara yang digelar terkait pencalonannya sebagai presiden pada Pilpres 2019.

Untuk acara di Bandar Lampung, Jokowi dijadwalkan akan membuka acara jalan sehat di Tugu Adipura atau Bundaran Gajah.

Nah, untuk acara dihari kedua ini, beredar surat dari Lurah Enggal, Sutiman yang berisi instruksi kepada seluruh pejabat desa atau Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mengikuti acara Jalan sehat dan deklarasi dukungan Presiden Jokowi.

Dari penelusuran redaksi, terbaca dari surat edaran Lurah Enggal itu, mobilisasi masa sudah direncanakan dua hari sebelumnya bersama Walikota Bandar Lampung, Herman Hasanusi tepatnya pada 22 November 2018.

Beredarnya surat edaran mobilisasi masa Aparatur Sipil Negara (ASN) ini menuai cibiran dari warganet.


Presiden Jokowi sendiri mengakui di depan Tim Kampanye Nasional (TKN) dan Tim Kampanye Daerah Jokowi-Ma’ruf Amin di Graha Wangsa, Bandar Lampung, Sabtu (24/11/2018), bahwa elektabilitas dirinya di Kabupaten Lampung Utara dan Kabupaten Tanggamus, Lampung, masih butuh digenjot lagi.

“Yang masih berat itu di Lampung Utara. Terakhir saya cek (elektabilitas) baru 36 persen. Kita perlu kerja keras agar (elektabilitas) di Lampung Utara ini bisa naik seperti di kabupaten lain,” ujar Jokowi dilansir dari Kompas.

“Di Tenggamus juga. Tapi lebih baik, hanya 50-50. Dua (kabupaten) ini saya titip, hati-hati,” lanjut Jokowi.

Jokowi mengatakan, kerja politik harus didasarkan dengan data, bukan asal bicara.

Setiap pagi, lanjut Jokowi, “sarapannya” adalah data. Pada Senin sampai Jumat, data yang tersaji di mejanya ialah mengenai harga bahan-bahan kebutuhan pokok. Apabila ada lonjakan harga sebuah komoditas, ia akan langsung menelepon menteri terkait.

Namun di akhir pekan, data yang tersaji di depannya setiap pagi adalah mengenai elektabilitas di setiap daerah di Indonesia.

“Jadi angka-angka survei itu saya pelajari semuanya ya. Memang semuanya perlu kerja keras kita semua,” ujar Jokowi. [swr]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita