Ini Kata Sandi soal Orang Super Kaya Keluar Masuk Pasar

Ini Kata Sandi soal Orang Super Kaya Keluar Masuk Pasar

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Sandiaga Salahudin Uno menanggapi pidato Presiden Joko Widodo soal ada orang kaya yang datang ke pasar dan tidak beli apa-apa. Sandi hanya ingin berprasangka baik dengan ucapan Jokowi itu.

“Saya husnuzan (prasangka baik) saja atas pernyataan Pak Presiden. Mungkin yang dimaksud bukan saya. Tapi kalau memang ditujukan kepada saya, yang bilang harga-harga di pasar naik dan tidak stabil, bukan saya, tapi pedagang dan pembeli sendiri," papar Sandi saat mengunjungi Pasar Baru Lumajang, dalam keterangan tertulis, Minggu (25/11).

"Seperti hari ini di pasar Lumajang. Ibu Lulu dan Ibu Lina, harga sayur-mayur memang naik turun. Kacang panjang yang kemarin Rp 3.000 sekarang Rp 4.000, begitu juga dengan Pak Aris, pedagang tempe yang dibungkus pelepah pisang, hari ini naik Rp 1.000,” sambungnya. 

Mantan wakil gubernur DKI ini tengah berada di Jawa Timur untuk menyerap aspirasi masyarakat. Di tiap kunjungannya Sandi mengaku selalu menyempatkan diri mampir ke pasar di kota yang dikunjunginya. 

Di Pasar Besar Malang, lanjut Sandi, pedagang bernama Laili juga megeluhkan harga yang naik turun. Menurut Sandi, Laili mengeluh, buncis dan wortel naik harga sebesar 20 persen hingga 30 persen dan sudah masuk kategori di luar kewajaran.

“Bu Laili bilang kenaikannya terlalu besar 20 sampai 30 persen itu gejolaknya terlalu besar. Kalau menurut Bu Laili, kenaikan 5 sampai 10 persen kenaikan masih bisa ditolerir, tapi kalau tadi kan wortel sama buncis kenaikan 30 persen itu memberatkan pedagang,” kata Sandi. 

Menurut Sandi, yang juga Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), tugasnya sebagai mitra pemerintah dalam memantau harga-harga di pasar. "Meningkatkan kesejahteraan para pedagang pasar dan mengupayakan peningkatan serta kualitas fisik serta infrastruktur pasar hingga nyaman bagi penjual dan pembeli," ungkap dia. 

“Tahun 2012, APPSI mendukung Pak Jokowi saat kampanye Pilgub DKI. Bahkan sempat dikriminalisasi dan dipanggil Bawaslu karena kegiatan mendukung pencalonan Pak jokowi kala itu. APPSI mendukung Pak Jokowi di tahun 2012, karena program Pak Jokowi yang serius memajukan dan menyejahterakan pedagang pasar dan menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok yang stabil dan terjangkau,” terang Sandi. 

Sandi menambahkan, belanja di pasar, memang bukan maksud dan tujuannya keluar masuk pasar. “Belanja ke pasar itu tugas orang rumah saya. Kalau saya belanja di pasar itu namanya pencitraan,” kata Sandi. 

Ia berujar, Probowo-Sandi menekankan program ekonomi. "Ekonomi dengan kebijakan yang berpihak kepada rakyat. Ekonomi yang fokus pada harga-harga sembako yang stabil dan terjangkau, juga penyediaan dan penciptaan lapangan kerja bagi anak negeri," tutupnya. [kum]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita