Demokrat Ingatkan Erick Tohir Supaya Hati-hati

Demokrat Ingatkan Erick Tohir Supaya Hati-hati

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Anggota DPR Fraksi Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin meminta Erick Tohir selaku Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin untuk hati-hati.

Karena, Erick telah mengklaim kalau Jokowi merupakan presiden pertama yang membuat terobosan industri kreatif di Indonesia. Padahal, era Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah ada terobosan tersebut.

"Saya imbau ke depan bung Erik Tohir untuk lebih hati-hati dan bijak dalam menyikapi suatu pencapaian," kata Didi kepada INILAHCOM, Rabu (21/11/2018).

Menurut dia, Erick Tohir jangan asal menuding kalau Pemerintahan SBY tidak melakukan apa-apa untuk masyarakat Indonesia dalam bidang perekonomian.

"Jangan lupakan sejarah dan seolah-olah Pak SBY tidak ada peran dan jasanya terkait ekonomi kreatif. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pendahulunya," ujarnya.

Untuk diketahui, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin, Erick Thohir melontarkan ucapan yang menggelitik warganet di medsos.

Erick melontarkan pernyataan bahwa Jokowi merupakan presiden pertama yang membuat terobosan industri kreatif di Indonesia.

"Beliau yang pertama kali melakukan terobosan industri kreatif di Indonesia," kata Erick Thohir.

Hal ini langsung dikritisi netizen. Di Twitter, ucapan Erick yang tertuang menjadi salah satu berita daring ini dikritisi. Pasalnya, industri kreatif sudah digagas sejak pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Mengutip ucapan SBY pada 2011 lalu, ia mengungkapkan alasan merubah struktur Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan menjadi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

"Mengembangkan ekonomi kreatif, antara lain erat kaitannya antara tourism dengan industri kreatif, sebagaimana berkembang dibanyak negara," kata SBY di Istana, Selasa (18/10/2011).

Dengan demikian, SBY memutuskan bidang kebudayaan akan dikembalikan ke kementerian pendidikan karena keduanya dianggap sangat berkaitan.[inc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita