Dahnil: Wajar Kalau Saya Ajak Kader Muhammadiyah Pilih Prabowo

Dahnil: Wajar Kalau Saya Ajak Kader Muhammadiyah Pilih Prabowo

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Isu intervensi aparat kepolisian dan polemik dana kemah pemuda Islam 2017 mencuat jelang Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah di Bantul, DIY.

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, berharap pilihan pribadinya dalam politik tidak dikaitkan dengan Pemuda Muhammadiyah.

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengaku tak tahu mengapa kedua isu tersebut mencuat jelang muktamar. Padahal seharusnya, kata Dahnil, harus dibedakan pilihan politiknya secara pribadi dengan institusi Pemuda Muhammadiyah yang dipimpinnya.

"Saya enggak tahu ya, mungkin karena apa, yang jelas sikap politik saya pribadi itu tidak terkait dengan sikap politik Pemuda Muhammadiyah," ujar Dahnil kepada wartawan di sela sidang tanwir pra muktamar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Minggu (26/11/2018) malam.

Dahnil memastikan bahwa sikap politiknya tidak akan mempengaruhi kenetralan Pemuda Muhammadiyah di Pilpres 2019. "Tapi kalau saya secara pribadi kan teman-teman sudah tahu saya koordinator jubir, dan saya pasti pilih Prabowo-Sandi," tuturnya.

"Kalau kemudian saya ngajak anak-anak Muhammadiyah pilih Prabowo-Sandi itu wajar, tapi ngajak anak-anak Pemuda Muhammadiyah, bukan membawa institusi Pemuda Muhammadiyah. Pemuda Muhammadiyah secara institusional tetap netral," lanjutnya.

Sebelum pelaksanaan Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah tanggal 26-28 November besok, memang sejumlah isu mencuat ke publik. Pertama isu mengenai dugaan intervensi aparat kepolisian. Sejumlah pengurus di daerah mengaku dihubungi aparat.

"Saya dapat laporan pimpinan Pemuda Muhammadiyah ditingkat daerah dan wilayah memang dikontak aparat keamanan," ujar Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) DIY, Iwan Setiawan, saat dihubungi wartawan Selasa (16/10) lalu.

"Mereka (aparat kepolisian) mengajak silaturahmi dan bicara soal dinamika muktamar, bertanya soal calon-calon ketua umum Pemuda Muhammadiyah yang akan mengantikan Dahnil, dan itu masif dilakukan di semua wilayah di Indonesia," paparnya.

Isu terbaru yakni kasus dugaan penyimpangan dana kemah pemuda Islam 2017 di Kompleks Candi Prambanan. Dalam prosesnya, PP Pemuda Muhammadiyah memilih mengembalikan uang dana kemah Rp 2 miliar ke Kemempora. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita